Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
DEPUTI Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara menyatakan jika perekonomian Amerika Serikat mengalami resesi, tidak berdampak secara signifikan pada perekonomian Indonesia.
Mirza menjelaskan, resesi yang mungkin akan dialami AS hanya akan berdampak pada kebijakan tentang suku bunga yang dikeluarkan oleh The Fed.
"Nah, kalau ditanya perlambatan ekonomi AS berdampak lebih kepada Indonesia, kalau kami lihat adanya perlambatan ekonomi AS menjadikan suku bunga AS tidak naik lagi. Itu membantu Indonesia dalam pembiayaan current account deficit (CAD). Portofolio akan masuk ke Indonesia dan negara-negara emerging market lainnya," tutur Mirza setelah acara Peluncuran Buku Laporan Perekonomian Indonesia 2018 di Gedung Bank Indonesia, Rabu (27/3).
Baca juga: Kekahwatiran Potensi Resesi AS Dongkrat Kurs Rupiah
Mirza menyatakan, tantangan yang dihadapi Indonesia pada 2019 justru pada pelemahan ekonomi Tiongkok. Pasalnya, dengan melemahnya perekonomian Tiongkok dari level 6,4% menjadi 6,3% pada 2018 akan berpengaruh pada harga komoditas ekspor tambang dan perkebunan Indonesia.
"2019 kita menghadapi ekonomi tiongkok belum recover. Kita bicara tentang harga komoditas ekspor Indonesia yang juga mungkin berada di level bawah. Ini tantangan," imbuhnya.
Namun begitu, pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang sedikit menurun masih sejalan dengan skenario yang dibentuk BI, sehingga persoalan tersebut masih bisa teratasi dengan kekuatan sinergi dan konsistensi dalam menjaga stabilitas perekonomian Indonesia.
"Kecuali Tiongkok tumbuh di bawah 6%. Kalau hanya 6,3%, kita masih bicara ekspor, kita masih mengalami perlambatan tapi masih dalam skenario. Tapi kalau ekonomi Tiongkok yang di bawah itu adalah hal lain," tukasnya.(OL-5)
HIMPUNAN Kawasan Industri Indonesia (HKI) menegaskan perlunya langkah konkret untuk memperkuat ekosistem investasi kawasan industri di tengah target ambisius pemerintah
PENURUNAN tajam peringkat daya saing Indonesia dalam laporan IMD World Competitiveness Ranking 2025 tidak lepas dari merosotnya efisiensi pemerintah dan efisiensi bisnis.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Situasi global yang masih dan kian tak menentu patut diwaspadai. Perkembangan dari ekonomi dunia dan konflik Timur Tengah Iran vs Israel dinilai dapat memberi dampak ke perekonomian Indonesia.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kembali mencatatkan defisit sebesar Rp21 triliun, setara 0,09% dari Produk Domestik Bruto (PDB) hingga akhir Mei 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved