Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
Pengembangan pasar rakyat yang diperkuat dengan sistem informasi yang terintegrasi dalam jaringan akan memberikan keuntungan bukan saja bagi pedagang, melainkan juga masyarakat luas.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memberikan contoh pengembangan pasar yang dilakukan Wali Kota Pontianak dengan menggunakan aplikasi pasar rakyat. Dengan aplikasi itu data harga komoditas di setiap pasar bisa diakses publik sehingga masyarakat bisa memilih berbelanja di pasar dengan harga yang paling murah.
"Saya percaya ada persaingan sehat di antara para pedagang sendiri, seperti yang terjadi di Pontianak, akhirnya yang diuntungkan rakyat. Saya termasuk yang antimonopoli," kata Enggar di sela-sela Rapat Kerja Kementerian Perdagangan di Jakarta, kemarin.
Enggar menjelaskan bahwa Kementerian Perdagangan tengah mengembangkan aplikasi yang memfasilitasi agar pasar rakyat di berbagai wilayah Indonesia dapat menjual produk-produknya ke konsumen secara daring.
Pengembangan aplikasi tersebut dilakukan dengan menggandeng Asosiasi E-commerce Indonesia (IdEA) dan perusahaan rintisan atau startup untuk membangun ekosistem perdagangan daring di pasar rakyat.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Perdagangan, pemerintah daerah, dan pengelola pasar serta pihak terkait lainnya dapat membangun ekosistem yang memungkinkan pedagang di pasar rakyat berjualan secara daring.
Baca juga: Enggar: Ekspor Baja ke Australia Pelecut Industrialisasi
Hal itu karena sebagian besar pedagang mengeluhkan bahwa mereka kini bersaing dengan maraknya penjualan bahan pangan dan produk pasar lainnya melalui situs daring.
Oleh karena itu, Enggar menargetkan bahwa pembentukan ekosistem perdagangan daring di pasar rakyat dapat diimplementasikan tahun ini.
Sebelum membentuk ekosistem tersebut, Enggar menjelaskan bahwa pemerintah terlebih dahulu memiliki kelengkapan data, seperti data produksi dan data kebutuhan bahan pokok dari dinas perdagangan di kabupaten/kota terkait.
"Jadi nanti kita akan punya data lengkap dan itu jadi tanggung jawab Kementerian Perdagangan. Kita himpun data dari berbagai instansi termasuk dari daerah kemudian dirangkum dalam satu sistem kesatuan," jelas Enggar dalam penutupan Rapat Kerja Kemendag
Tingkatkan PAD
Ekonom dari Universitas Brawijaya, Candra Fajri Ananda, mengungkapkan revitalisasi pasar bisa membuat penerimaan asli daerah (PAD) bertambah.
Peningkatan retribusi ini terjadi karena manajemen pasar telah lebih teratur, di samping kegiatan ekonomi meningkat karena kapasitas pasar yang bertambah.
"Pajak daerah pasti naik. Kalau pasar tradisional itu direvitalisasi, mereka pasti ada retribusi pasar. In general, pajak daerah pasti naik. Semua diuntungkan," ujarnya kepada wartawan, kemarin.
Tidak hanya daerah, Candra menambahkan, revitalisasi pasar diyakini juga membuat omzet tempat jual-beli tersebut bertambah. Tak ayal ini juga meningkatkan ekonoi masyarakat.
"Apakah kemudian bisa membantu pendapatan masyarakat per kapita? Pasti iya," tegas akademisi ini. (Ant/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved