Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus menyelesaikan pembangunan jaringan gas (jargas) di sejumlah wilayah. Terbaru, pada Maret ini jargas Probolinggo yang merupakan proyek Kementerian ESDM dengan investasi Rp97,08 miliar bersiap untuk dioperasikan guna menghubungkan layanan bagi masyarakat Probolinggo, Jawa Timur. Jargas Probolinggo melayani 5.088 sambungan rumah (SR) dan mencakup masyarakat di dua kelurahan di Probolinggo. Jargas yang mulai dibangun April 2018 ini memanfaatkan sumber gas dari Husky CNOOC Madura Ltd.
"Selama 2018 pemerintah berupaya mempercepat pembangunan jargas. Salah satunya, memperluas cakupan layanan di Pasuruan dan Probolinggo di Jawa Timur. Kami mempunyai peran dan misi memperluas layanan energi baik kepada masyarakat," kata Direktur Komersial PGN Danny Praditya melalui keterangan resminya, kemarin. Sebelumnya, PGN juga bersiap mengoperasikan jargas di Kota Medan dan Deli Serdang di Sumut dengan investasi Rp123,64 miliar.
Wakil Kepala SKK Migas Sukandar menyampaikan pemerintah bersama PGN yang kini berstatus sebagai subholding gas mempunyai kewajiban menciptakan keadilan dan pemerataan energi yang efisien. "Lewat jargas, kami menilai masyarakat bisa menikmati aliran gas yang efisien dan mendapatkan banyak benefit sehingga perekonomian masyarakat kian maju dan berkembang," ungkapnya.
Secara terpisah, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) telah menetapkan harga jual gas bumi melalui pipa untuk konsumen rumah tangga dan pelanggan kecil pada jaringan pipa distribusi di tujuh kabupaten/kota.
Ketujuh wilayah itu yakni Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Musi Rawas, Sumatra Selatan, Deli Serdang, Sumatra Utara, Serang, Banten, Aceh Utara, Aceh, Lhokseumawe, Aceh, dan Medan, Sumatra Utara.
Anggota Komite BPH Migas Jugi Prajogio mengatakan ada dua tipe konsumen rumah tangga, yaitu RT-1 (rumah susun, rumah sederhana, rumah sangat sederhana), serta RT-2 (rumah menengah ke atas, rumah mewah, apartemen). Adapun tipe konsumen pelanggan kecil yaitu PK-1 (RS pemerintah, puskesmas, panti asuhan), dan PK-2 (hotel, restoran, perkantoran swasta, pertokoan).
Baca juga: IPC Terus Raih Kinerja Positif
"Berdasarkan sidang komite BPH Migas, harga jual gas bumi untuk konsumen RT-1 dan PK-1 paling banyak sebesar Rp4.250 per meter kubik. Adapun bagi konsumen kategori RT-2 dan PK-2 paling banyak sebesar Rp6.250 per meter kubik," terang Jugi.
Program prorakyat
Sementara itu, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menyatakan selama tiga tahun terakhir pagu anggaran ESDM hanya single digit. Selama periode 2016-2018 berturut-turut anggaran ESDM sebesar Rp7,70 triliun (2016), Rp6,57 triliun (2017), dan Rp6,57 triliun (2018). Itu berbeda dengan periode sebelumnya, anggaran ESDM selalu double digit. Misalnya, selama periode 2012-2015 berturut-turut Rp16,56 triliun (2012), Rp17,30 triliun (2013), Rp14,34 triliun (2014), Rp15,07 triliun (2015).
"Ke mana anggaran itu mengalir? Mayoritas anggaran ESDM untuk mendukung program-program prorakyat, terutama pemenuhan kebutuhan energi dan mineral. Pada 2018, 54% anggaran ESDM untuk memperkuat infrastruktur rakyat seperti pembangunan jargas yang mencapai 89.906 SR serta pembelian konverter kit elpiji untuk nelayan sebanyak 25 ribu di 53 kabupaten/kota," ungkap dia melalui keterangannya, kemarin. (E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved