Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
SAAT ini, pemerintah tengah giat mempercepat pembangunan infrastruktur Jaringan Gas (Jargas) bagi masyarakat. Penggunaan alternatif gas bumi untuk sektor rumah tangga dan transportasi diharapkan dapat memberi akses ketersediaan energi untuk masyarakat kecil serta menekan laju impor LPG yang porsinya telah mencapai lebih dari 60%.
"Kalau saya perhatikan di tahun 2018 impor LPG itu di atas 5 juta ton per tahunnya, sementara dari dalam negeri hanya sekitar 2 juta ton. Jadi porsi sudah mendekati angka di atas 60%," kata Komite BPH Migas Jugi Prajogio dalam konferensi pers penetapan harga jual gas pada Jargas, di Jakarta, Selasa (5/3).
Direktur Gas Bumi BPH Migas Tisnaldi dan Komite BPH Migas Jugi Prajogio mengungkapkan pihaknya telah menetapkan harga jual gas bagi rumah tangga dan pelanggan kecil sesuai dengan UU No.22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
Baca juga: PGN Siap Kembangkan Jaringan Gas Bumi
Penetapan tarif gas ini diberlakukan di tujuh kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Penajam Paser Utara, Musi Rawas, Deli Serdang, Serang, Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, dan Medan. Harga jual gas dibagi menjadi dua jenis yaitu untuk rumah tangga 1 (RT-1) dan rumah tangga 2 (RT-2).
"Saat ini harga untuk rumah tangga 1(RT-1) hampir seragam mencapai angka Rp4.250 per meter kubik. Kemudian harga di rumah tangga 2 (RT-2) memiliki kesamaan yaitu di angka Rp6.250," ujar Jugi.
Pihak BPH Migas meyakini harga yang ditetapkan baik karena sesuai dengan daya beli masyarakat. Selain itu, pemerintah tidak membuka kesempatan bagi BUMD, swasta dan koperasi yang ingin mendistribusikan gas.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved