Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

UMKM Terancam Bangkrut

MI
04/2/2019 07:30
UMKM Terancam Bangkrut
(ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

SEJUMLAH organisasi pelaku pariwisata dan industri pariwisata di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengeluhkan bagasi berbayar dan penaikan harga tiket pesawat belakangan ini.

Perwakilan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Babel, Andi, mengatakan harga tiket pesawat kerap kali menjadi alasan orang batal berwisata ke Babel dan hal itu berdampak langsung ke masyarakat.

"Dulu pernah ada yang mau datang sekitar 600 pax, dengan harga Rp2,5 juta belum termasuk tiket. Ketika sama tiket pesawat Rp3,5 juta, mereka lebih milih ke Singapura karena ke Singapura Rp2,5 juta sudah termasuk harga tiket pesawat," kata Andi, akhir pekan silam.

Andi menyebutkan sepinya kunjungan ke Babel tidak hanya berdampak pada biro perjalanan wisata, tapi juga terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), hotel, restoran, dan sektor lainnya.

"Harga tiket memberikan pengaruh ke semuanya, apalagi ada maskapai yang mulai bagasi berbayar, orang akan enggan beli oleh-oleh dan ini langsung memberikan dampak pada UMKM kita. Ketika orang enggak datang ke Babel, hotel kita tidak terisi, rumah makan kita enggak ada yang datang. Bahkan, beberapa teman sudah beralih ke usaha lain," ungkap dia.

Setali tiga uang, para pengusaha di Tasikmalaya beralih ke kendaraan pribadi dan umum setelah pemberlakuan bagasi berbayar pesawat di Bandara Wiriadinata, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

"Pemberlakuan bagasi prabayar dipastikan akan menurunkan penumpang, terutama pada pesawat Wings, Lion Air, dan Air Asia," kata pengusaha Tasikmalaya, Tjong Djoen Mien alias Acong.

Namun, Lion Air dan Wings Air, yang juga bagian dari Lion Air Group sebagai maskapai penyedia layanan berkonsep minimum, bergeming.

Corporate Communications Strategic Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, menyebutkan sejak pemberlakuan layanan bagasi berbayar, ketepatan waktu operasional (on time performace/OTP) meningkat, dari rata-rata 65% menjadi rata-rata 88%.

"Dalam upaya memberikan pelayanan, mulai 7 Februari 2019 kami akan melakukan penyesuaian tarif bagasi berbayar," kata Danang dalam pernyataan tertulisnya saat dihubungi, kemarin.

Lion mengenakan tarif bagasi tambahan untuk bobot 5 kg sebesar Rp155.000, 10 kg Rp310.000, 15 kg Rp465.000, 20 kg Rp620.000, 25 kg Rp755.000, dan 30 kg Rp930.000. (Try/RF/AD/X-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik