Merek dan Harga Perlu Diperhatikan Usaha Mikro

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi)  mengingatkan pentingnya merek dan harga jual kepada para pelaku usaha mikro saat menjual produknya ke masyarakat.  Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat bertemu dengan  para ibu peserta program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, kemarin.

“Ini kalau dilihat kemasannya ba­gus, sehat, kelihatan tidak kotor, tapi ada yang kurang? Mereknya ‘nggeh’? Nama itu penting, didesain yang bagus kemudian diberi nama bawang goreng Bu Andre, terus ada gambar­nya di sini tersenyum. Ini penting se­perti itu, setiap produk harus diberi nama yang bagus, setuju?” kata Presi­den sambil mengangkat sebungkus bawang goreng di lapangan Desa Cepoko Kecamatan Panekan, Magetan, kemarin.

Hadir dalam kunjungan itu  Ibu Negara Iriana Joko Widodo didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan sejumlah pejabat lainnya.

Dalam kesempatan itu Presiden juga mengingatkan agar pemilik usa­ha untuk memperhatikan harga barang yang dijual agar laku dijual. Konsumen pasti akan membandingkan harga setiap barang yang akan dibelinya.  “Jadi dalam menentukan harga juga harus hati-hati,” tambah Presiden.
 
Dalam kesempatan itu, Presiden mengajak empat peserta Mekaar berdialog di panggung. Ibu per­­tama ialah Ibu Jit dari Selosari yang mendapat pinjaman Rp4,5 juta dari prog­ram Mekaar. Ibu kedua ialah Padmi yang mendapat pinjaman Rp3 juta. Ia menggunakannya untuk bertani seperti membeli benih, pupuk hingga membuat caping.

Peserta ketiga ialah Bu Tuti dari Banjarejo yang berjualan kerupuk mbandung. Sehari ia bisa menjual 200 kerupuk yang masing-masing bung­kus berisi 8 kerupuk.  Terakhir adalah Rohmatun yang berjualan em­ping dan gorengan dari pinjaman Mekaar senilai Rp3 juta.

“Saya titip, kalau dapat pinjaman Rp2 juta gunakan semuanya untuk mo­dal usaha, modal kerja. Jangan kalau dapat Rp2 juta, yang Rp1 juta untuk beli baju atau yang lain,” tegas Presiden. (Ant/E-1)