Headline

Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.

Pengelolaan Gas semakin Terintegrasi

Fetry Wuryasti
29/12/2018 01:15
Pengelolaan Gas semakin Terintegrasi
(ANTARA FOTO/Ardiansyah)

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) kemarin resmi meng-akuisisi PT Pertamina Gas (Pertagas). Langkah itu ditandai perjanjian jual-beli (sales purchase agreement/SPA) saham Pertagas antara Perta-mina dan PGN.

“Hari ini kami resmi menjadi sub-holding gas karena proses akuisisi Pertagas dan seluruh anak usahanya telah selesai,” kata Direktur Utama PGN Gigih Prakoso di Jakarta, kemarin.

Langkah akuisisi itu merupakan satu rangkaian dari proses pembentukan holding BUMN migas yang resmi berdiri pada 11 April 2018. Penandatanganan itu disaksikan Deputi Pertambangan, Industri Stra-tegis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno. Para pihak telah melakukan proses penilaian (valuasi) kembali atas akuisisi Pertagas.

Proses penilaian kembali diperlukan karena PGN dan Pertamina telah memutuskan mengikutsertakan empat anak usaha Pertagas, yakni PT Perta Arun Gas, PT Perta Daya Gas, PT Perta-Samtan Gas, dan PT Perta Kalimantan Gas, dalam proses pengambilalihan saham Pertamina di Pertagas oleh PGN.

Sebelumnya, saat penandatanganan perjanjian jual-beli saham bersyarat (CSPA) yang dilakukan pada 29 Juni 2018, PGN direncanakan hanya mengakuisisi Pertagas dan anak usahanya, PT Pertagas Niaga.

Menurut Gigih, para pihak telah melakukan sejumlah proses, di antaranya due diligence, valuasi, dan audit untuk laporan keuangan Pertagas dan seluruh anak perusahaannya. “Beberapa tahapan tersebut sudah selesai dan telah mendapatkan persetujuan dari internal PGN dan Pertamina,” kata Gigih.

Dua tahap
Sebagai konsekuensi atas hasil penilaian kembali, Gigih mengatakan harga/nilai pengambilahan saham Pertagas dan seluruh anak perusahaannya mengalami perubahan.

Ia menyampaikan harga pembelian yang semula Rp16.604.312.010.021 untuk 2.591.099 lembar saham dari Pertagas atau setara 51% atas Pertagas dan Pertagas Niaga menjadi Rp20.183.334.064.184 untuk 2.591.099 lembar saham dari Pertagas yang merupakan 51% dari seluruh saham di Pertagas, termasuk kepemilik-an di seluruh anak perusahaannya.

Soal skema pembayaran pengambilalihan saham, menurut Gigih, PGN akan melakukan dalam dua tahap. “Tahap pertama sebesar 50% dari total harga pembelian atau ekuivalen Rp10.091.667.032.092 akan menggunakan skema pembayaran tunai. Adapun untuk tahap kedua, perusahaan akan menerbitkan promissory note sebesar 50% dari total harga pembelian,” ujar Gigih.

Dirut PT Pertamina Gas Wiko Migantoro mengatakan, dengan tuntasnya proses sinergi PGN dan Pertagas itu, proses holding BUMN migas ini diharapkan dapat mencapai tahapan penting dan sejumlah tujuan sebagaimana telah diamanatkan pemerintah dapat terwujud.

“Harapan kami, holding BUMN migas ini dapat menciptakan kedaulatan dan ketahanan energi yang pastinya membawa manfaat untuk masyarakat dan negara.”

Setelah proses integrasi ini selesai, Pertamina sebagai holding BUMN migas meng-arahkan PGN selaku sub-holding gas untuk mengelola bisnis gas secara terintegrasi di ­Indonesia. (E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya