Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Kereta Pelabuhan Pangkas 20 Persen Biaya Pengangkutan Barang

Nuriman Jayabuana
23/9/2015 00:00
 Kereta Pelabuhan Pangkas 20 Persen Biaya Pengangkutan Barang
(Dok)
Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy Ilham Masita berpendapat bahwa kereta pelabuhan mampu memberi efeknya yang baik untuk memobilisasi barang ke pelabiuhan. Selain itu, dia juga percaya kereta pelabuhan dapat mengefisiensi biaya pengangkutan barang ke pelabuhan.

“Memang harusnya biaya pengangkutan ke pelabuhan dengan kereta lebih murah 20 persen daripada menggunakan truk,” kata dia di Menara Kuningan, Jakarta, Rabu (23/9).

Zaldy memberi gambaran bahwa 4-5 tahun lalu, setiap harinya sebuah truk pengangkutan kontainer memungkinkan 4 kali perjalanan pulang pergi untuk menempuh Cikarang-Priok. Namun kini, truk peti kemas hanya mampu menempuh 1 sampai 2 kali perjalanan menuju Pelabuhan Tanjung Priok setiap harinya. Sebab kondisi jalan darat tak lagi memungkinkan tingginya mobilisasi arus barang masuk ke pelabuhan seperti dulu.

Akibatnya, biaya transportasi menjadi tinggi yakni mencapai Rp 35 ribu per kilometer dibandingkan Rp20 ribu per kilometer dalam kondisi normal untuk jarak yang sama. "Karena itu dibutuhkan alternatif kereta api untuk mengurangi kemacetan yang membuat biaya transport ke dan dari Tanjung Priok menjadi tinggi. Jadi sekali lagi, ini bukan seperti yang Pak Lino (Dirut Pelindo II) bilang, Ini bukan masalah jarak," kata dia.

Dengan kereta api dari Cikarang ke Pelabuhan, Zaldy mengatakan, biaya logistik diharapkan bisa ditekan menjadi Rp 25 ribu per kilometer atau hemat 25-30 persen daripada menggunakan truk seperti saat ini. Seandainya harga pengangkutan via kereta sama dengan truk sekalipun, penggunaan kereta api akan lebih menguntungkan dari sisi waktu. "Waktu tempuh dari Cikarang ke Priok sekarang ini bisa mencapai 4-5 jam dan bisa lebih kalau terjadi kemacetan parah," katanya.

Selain itu, dia menilai Tajung Priok merupakan pusat kemacetan terparah di kota Jakarta. Menurutnya, 85 persen truk yang masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok berasal dari kota-kota di luar Jakarta. Hal itu turut membuat lalu lintas jalan darat di Ibu Kota menjadi sangat padat. Dia meyakini kereta pelabuhan merupakan solusi jangka pendek untuk mengurangi kemacetan di Jakarta. Terlebih, menurutnya, biaya investasi kereta pelabuhan tak begitu besar.(Q-1)







Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya