Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Kementerian ESDM Cenderung Memilih FLNG

Jessica Restiana Sihite
23/9/2015 00:00
 Kementerian ESDM Cenderung Memilih FLNG
(ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan pihaknya akan memercayai rekomendasi dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terkait revisi rencana pengembangan lapangan (PoD) 1 Blok Masela, Laut Arafura, Maluku. Di dalam rekomendasi SKK Migas, pilihan pengembangan infrastruktur

gas menggunakan kilang gas alam cair apung (FLNG) merupakan pilihan yang lebih efisien dari segi investasi ketimbang membangun dengan pipa LNG di darat.

"Yang jelas SKK Migas merekomendasi offshore. Saya percaya pada sistem yang dari SKK Migas. Hitungannya SKK Migas lebih hemat offshore," ucap Sudirman ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (23/9).

Selain itu, Sudirman beralasan pembangunan infrastruktur FLNG akan berdampak pada pengembangan industri maritim Tanah Air. Dengan demikian, pemerintah akan cenderung memilih Inpex dan Shell untuk membangun FLNG untuk mengembangkan Blok Masela.

"Musti diingat, kita juga punya visi menumbuhkan industri maritim. LNG memberi kesempatan industri perkapalan dan kapasitas nasional akan diserap besar-besaran," pungkas Sudirman.

Saat konfrensi pers, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi menandaskan pada Jumat besok (25/9), pemerintah dan SKK Migas akan membuat diskusi lebih lanjut terkait nasib Blok Masela. Dalam diskusi tersebut, kajian infrastruktur LNG akan dibahas hingga soal perpanjangan kontrak Blok Masela.

Sebagaimana diketahui, masa kontrak Inpex Corporation dan Shell di Blok Masela akan berakhir pada 2028. Sementara, blok tersebut baru akan berproduksi pada 2024.

"Nilai keekonomian berapa tahun, itu akan dipertimbangkan. Nanti segala aspek akan dibahas," ucap Direktur Jenderal Migas IGN Wiratmaja Puja.

Lebih lanjut, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Teguh Pamudji menegaskan keputusan Menteri ESDM terkait kelanjutan proyek Masela ini akan diberikan pada 10 Oktober mendatang. "Ini masih difinalisasi

Ditjen Migas dan SKK Migas. Menteri tadi mengatakan 10 Oktober akan jadi kepastian untuk keputusan Blok Masela," tandasnya. (Q-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya