Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
MENTERI Perdagangan Enggartiasto Lukita menerima gelar doktor honoris causa dalam bidang pendidikan kewirausahaan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Enggar menyoroti masih rendahnya minat kewirausahaan di kalangan masyarakat.
Penyerahan titel doktor kehormatan kepada Enggar dilakukan melalui sidang senat terbuka UPI yang dipimpin Rektor UPI Bandung Asep Kadarohman, kemarin. Hadir pada acara itu antara lain Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan sejumlah anggota Kabinet Kerja.
Asep menyebut gelar itu hanya diberikan kepada figur yang memiliki prestasi dan reputasi istimewa. Menurutnya, Enggar ialah sosok istimewa yang punya banyak reputasi baik di bidang kewirausahaan, politik, dan juga kemasyarakatan.
“Bapak Enggartiasto ialah seorang pembelajar yang memiliki kemampuan absorptif. Dia berhasil membangun pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan sebagai buah dari interaksi dengan kalangan bisnis dan lingkungan sosialnya,” kata Asep.
Tim promotor, Agus Rahayu, mengatakan Enggar dalam menjalankan karier di dunia bisnis telah berinteraksi dan bersosialisasi secara intensif dengan elemen lingkungan bisnis dan kewirausahaan. Aktivitas Enggar dalam berwirausaha merupakan pengalaman konkret yang dilakukan melalui proses refleksi dan konseptualisasi.
Dalam orasi berjudul Kewirausahaan di Era Revolusi Industri 4.0, Enggar menyoroti masih rendahnya minat kewirausahaan di Indonesia. Berdasarkan Global Entrepreneurship Index 2018, entrepreneur Indonesia hanya 3,1% dari jumlah penduduk. Indonesia berada di peringkat 94 dari 137 negara, atau kalah dari Singapura (27), Malaysia (58), Thailand (71), dan Filipina (84).
Menurut Enggar, salah satu penyebab rendahnya entrepreneur di Tanah Air ialah sistem pendidikan yang kurang mendorong minat masyarakat untuk menjadi pelaku usaha. “Orang lebih menghargai pegawai negeri daripada pengusaha. Pengusaha dianggap warga negara kelas tiga.”
Indonesia, ujar Enggar, memiliki potensi besar, baik dari aspek demografi maupun kekayaan alam, untuk mengembangkan entrepreneurship. Landasan berpikir itu telah dipraktikkannya sejak lulus dari bangku kuliah pada 1970-an.
Surya Paloh bangga atas pencapaian kadernya tersebut. “Kita tentu bersyukur dengan amat sangat, bersukacita atas penghargaan yang diberikan UPI hari ini. Ini menjadi dorong-an motivasi agar beliau lebih hebat lagi berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara ini,” tandasnya.
Mendikbud Muhadjir Effendy menilai orasi Enggar sebagai pemaparan yang luar biasa dari pengalaman dan kiprahnya selama puluhan tahun. (BY/X-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved