Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Pendidikan Kurang Mendorong Minat Kewirausahaan

(BY/X-8)
19/10/2018 05:10
Pendidikan Kurang Mendorong Minat Kewirausahaan
( ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

MENTERI Perdagangan Enggartiasto Lukita menerima gelar doktor honoris causa dalam bi­dang pendidikan kewirausahaan dari Universitas Pendidik­an Indonesia (UPI) Bandung. Enggar menyoroti masih rendahnya minat kewirausahaan di kalangan masyarakat.
Penyerahan titel doktor kehormatan kepada Enggar dilakukan melalui sidang senat ter­­buka UPI yang dipimpin Rektor UPI Bandung Asep Kadarohman, kemarin. Hadir pada acara itu antara lain Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan sejumlah anggota Kabinet Kerja.

Asep menyebut gelar itu hanya diberikan kepada figur yang memiliki prestasi dan reputasi istimewa. Menurutnya, Enggar ialah ­sosok istimewa yang ­punya banyak reputasi baik di bidang kewirausahaan, politik, dan juga kemasyarakatan.

“Bapak Enggartiasto ialah seorang pembelajar yang memiliki kemampuan absorptif. Dia berhasil membangun pengetahuan dan keterampilan kewirausaha­an sebagai buah dari interaksi dengan kalangan bisnis dan ling­kungan sosialnya,” kata Asep.

Tim promotor, Agus Rahayu, mengatakan Enggar dalam men­­jalankan karier di dunia bisnis telah berinteraksi dan ber­sosi­alisasi secara intensif dengan elemen lingkungan bisnis dan kewirausahaan. Aktivitas Enggar dalam berwirausaha meru­pakan pengalaman konkret yang dilakukan melalui proses refleksi dan konseptualisasi.

Dalam orasi berju­dul Kewirausahaan di Era Revolu­si Industri 4.0, Enggar menyo­ro­ti masih rendahnya minat kewirausahaan di Indonesia. Berdasarkan Global Entrepreneurship Index 2018, entrepreneur Indonesia hanya 3,1% dari jumlah penduduk. In­­­donesia berada di peringkat 94 dari 137 negara, atau kalah dari Singapura (27), Malaysia (58), Thailand (71), dan Filipina (84).

Menurut Enggar, salah sa­­tu penyebab rendahnya ­en­­­tre­­­preneur di Tanah Air ialah sistem pendidikan yang kurang mendorong minat masyarakat untuk menjadi pelaku usaha. “Orang lebih menghargai pegawai negeri daripada pengusaha. Pengusaha dianggap warga negara kelas tiga.”

Indonesia, ujar Enggar, memiliki potensi besar, baik dari aspek demografi maupun kekayaan alam, untuk mengembangkan entrepreneurship. Landasan berpikir itu telah dipraktikkannya sejak lulus dari bangku kuliah pada 1970-an.

Surya Paloh bangga atas pencapaian kadernya tersebut. “Ki­ta tentu bersyukur dengan amat sangat, bersukacita atas penghargaan yang diberikan UPI hari ini. Ini menjadi dorong-an motivasi agar beliau lebih hebat lagi berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara ini,” tandasnya.

Mendikbud Muhadjir Effendy menilai orasi Enggar sebagai pemaparan yang luar biasa dari pengalaman dan kiprahnya selama puluhan tahun. (BY/X-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya