Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
KEMENTERIAN Pertanian mengklaim harga jagung di tingkat petani masih relatif rendah. Walaupun sudah merangkak naik dan melebihi harga acuan yang ditetapkan, harga jagung masih dalam kondisi yang bisa ditolerir.
Mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 58 Tahun 2018, harga acuan jagung dengan kadar air 15% di tingkat produsen ditetapkan sebesar Rp3.150 per kilogram (kg) dan di tingkat konsumen atau pabrik Rp4.000 per kg.
"Sekarang, harga jagung yang masih berupa pipilan kering hanya di Rp4.100 per kilogram di petani. Itu masih normal," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi di Menara Kadin, Jakarta, Senin (24/9).
Bergerak naiknya harga jagung di level petani otomatis membuat harga di tingkat pabrik juga melambung. Kini, harga jagung di pengusaha pakan sudah mencapai Rp5.300 per kg.
Melihat kondisi itu, Agung menuduh kenaikan harga di tingkat pabrik terjadi karena ada pihak pengusaha yang memainkan harga hingga akhirnya tinggi seperti saat ini.
"Jadi itu masalah ada di distribusinya. Itu yang harus dikendalikan. Kebutuhan untuk pakan sudah kami penuhi semua. Semua pengusaha ternak bisa serap," tandasnya.
Kementan pada tahun ini memrpoyeksikan produksi jagung mencapai 30 juta ton, melebihi angka kebutuhan, baik untuk pangan dan pakan yang hanya berkisar 20 juta ton. Bahkan, pada tahun depan, produksi ditetapkan tembus 33 juta ton.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian Amerika Serikat (United States Department of Agriculture/USDA) pernah melakukan kajian dan merilis total produksi jagung di Indonesia hanya 10,5 juta ton per tahun.(OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved