Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Tekan Pelemahan Rupiah, Hari Ini BI Kucurkan Rp4,1 Triliun

Cahya Mulyana
31/8/2018 19:50
Tekan Pelemahan Rupiah, Hari Ini BI Kucurkan Rp4,1 Triliun
(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

BANK Indonesia (BI) terus berupaya menjaga kurs rupiah tidak terus terjerembab. Per hari ini, Jumat (31/8), saja bank sentral telah mengucurkam Rp4,1 triliun untuk mengintervensi pasar valuta asing dan surat berharga negara (SBN).

"Hari ini BI beli SBN Rp4,1 triliun untuk menjaga stabilitas pasar SBN. BI juga sejak buka pasar melakukan intervensi di pasar valas dan SBN utk menjaga stabilitas harga SBN dan market confidence," terang Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsyah, kepada Media Indonesia, Jumat (31/8)

Ia menjelaskan pelemahan rupiah hari ini lebih banyak dipengarihi faktor global, yang memicu pelemahan seluruh mata uang Asia termasuk won Korea, rupee India, peso Philipina, bath Thailand, dan rupiah. Ditambah lagi dengan dampak mata uang USD yang bergerak menguat karena faktor sentimen risk off di pasar keuangan global.

"Kondisi itu dipicu pelemahan tajam mata uang Argentina meskipun bank sentral mereka telah meningkatkan suku bunga hingga menjadi 60%, serta pelemahan mata uang Turki pasca pengunduran diri Deputi Gubernur Bank Sentral Turki Erkan Kilimci, di tengah concern atas inflasi yg tinggi dan current account deficit yang semakin dalam," papar Nanang.

Selain itu sentimen risk off juga dipengaruhi oleh rencana Presiden AS Donald Trump yang akan melanjutkan penerapan tarif impor atas produk Tiongkok senilai U$200 miliar secepatnya pada pekan depan. Penguatan mata uang US$ juga dipengaruhi oleh rilis data PCE Core (yoy) Juli lalu yang meningkat dari 1,9% ke 2,0% sesuai ekspektasi.

Pada bagian lain, indeks saham di emerging market rata-rata juga ditutup melemah. Indeks saham Afrika Selatan, Brasil, Meksiko, Rusia dan Turki ditutup melemah -2,55%, -2,53%, -1,06%, -0,75% dan -062%.

Sementara itu yield global bond emerging ditutup mayoritas naik. Yield global bond Turki naik sebesar 31,7 bps menjadi 8,65%, Afrika Selatan naik 5,3 bps ke 4,34%, Meksiko naik 5,3 bps ke 4,34% dan Brasil naik 5,2 bps ke 6,18%. Adapun Rusia turun -1 bps ke 4,91%. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya