Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
DALAM rangka mempercepat penyelesaian General Review Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (GR IJEPA), delegasi kedua negara kembali bertemu untuk melanjutkan perundingan GR IJEPA melalui Pertemuan ke-8 Komite Bersama (JCM-8) pada 8-10 Agustus 2018 di Tokyo, Jepang.
Pertemuan JCM-8 di Tokyo merupakan perwujudan komitmen dalam melanjutkan sekaligus mempercepat penyelesaian GR IJEPA sebagaimana rencana kerja yang telah disepakati pada Pertemuan JCM-7 di Bali pada Maret lalu.
Rangkaian pertemuan JCM-8 dilaksanakan secara paralel dengan tujuh pertemuan Subkomite antara lain perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, ketentuan asal barang, perpindahan orang perseorangan, kerja sama dan pengadaan barang/jasa pemerintah, serta pertemuan informal isu perbaikan lingkungan usaha dan peningkatan kepercayaan bisnis.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional selaku Ketua Tim Perunding Indonesia untuk GR IJEPA Iman Pambagyo optimistis peningkatan perdagangan dan investasi dua arah yang optimal berdasarkan prinsip berkesinambungan dan saling menguntungkan dapat tercapai apabila GR IJEPA dapat diselesaikan segera.
"Upaya perluasan akses pasar produk potensial merupakan fokus utama Indonesia dalam GR IJEPA khususnya pada sektor perikanan, industri, pertanian, dan kehutanan," ujar Iman melalui keterangan resmi, akhir pekan lalu.
Pada kesempatan itu, Indonesia juga menjelaskan proposal kerja sama baru bersifat 'win-win' kepada Jepang, beberapa di antaranya ialah di bidang industri manufaktur dan tekstil, logam dan permesinan, pertanian, serta tenaga kesehatan.
"Kami juga membahas isu kelapa sawit dan memperjuangkan agar sertifikasi kelapa sawit Indonesia atau Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) dapat diakui oleh Pemerintah Jepang. Kelapa sawit adalah komoditas yang tentunya memiliki banyak manfaat termasuk bagi masyarakat Jepang," ucapnya.
Terkait pembahasan perdagangan barang, kedua delegasi membahas revised requests yang telah dipertukarkan sebelumnya pada Agustus 2018.
“Pertukaran revised requests yang telah dilakukan Indonesia dengan Jepang merupakan perbaikan dari initial requests Indonesia sebelumnya yang mencakup sejumlah pos tarif prioritas produk potensial Indonesia yang diharapkan dapat memperoleh akses pasar yang lebih besar di Jepang,” jelas Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan sekaligus Ketua Tim Perunding Indonesia untuk Perdagangan Barang GR IJEPA, Ni Made Ayu Marthini.
Dengan demikian, lanjut Made, diharapkan Jepang dapat memberikan akses pasar yang kredibel dan berimbang, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, yang dapat menguntungkan bagi kedua negara.
Sementara itu, pembahasan pada Subkomite Perdagangan Jasa meliputi perluasan dan pendalaman komitmen kedua pihak di sejumlah sektor jasa. Sementara, di Subkomite Perpindahan Orang Perseorangan, Indonesia memperjuangkan pengembangan penempatan tenaga kerja Indonesia di Jepang, khususnya untuk membahas proposal Indonesia untuk memperluas kesempatan/jabatan kerja di pasar Jepang di bidang industri pariwisata.
Indonesia dan Jepang juga melanjutkan pembahasan dan bertukar pandangan terkait usulan penyempurnaan perjanjian IJEPA di bidang investasi dan pengadaan barang/jasa pemerintah yang dilakukan oleh masing-masing Subkomite terkait.
Untuk melanjutkan pembahasan, kedua negara sepakat untuk melaksanakan Pertemuan Komite Bersama berikutnya pada bulan September 2018 di Indonesia.
IJEPA sedianya telag ditandatangani pada 20 Agustus 2007 silam dan berlaku efektif pada 1 Juli 2008.
Berdasarkan amanat pasal 151 Perjanjian IJEPA, Indonesia dan Jepang dapat melakukan General Review implementasi dan operasionalisasi perjanjian pada tahun ke-5 sejak dimplementasikan.
Pertemuan awal (preliminary meeting) pembahasan General Review IJEPA dilaksanakan di Jakarta pada 12 September 2014 dan pertemuan ke-7 dilaksanakan pada 28?30 Maret 2018 di Bali. General Review IJEPA merupakan momentum yang baik untuk merundingkan kembali perluasan akses pasar kedua negara, serta peningkatan kerja sama ekonomi yang lebih luas.
Penyelesaian General Review IJEPA pada 2018 diharapkan dapat menjadi salah satu capaian di bidang ekonomi dalam peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang yang juga jatuh pada tahun ini. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved