Selain Redam Isu SARA, Ma'ruf Mampu Memajukan Ekonomi Syariah

SOSOK Ma’ruf Amin yang dipilih Joko Widodo sebagai pendamping dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 diyakini mampu meredam isu Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan (SARA). Selain itu, Ia pun diyakini mampu memajukan ekonomi berbasis syariah sebagai salah satu kompetensinya selama ini.

Direktur Emco Asset Management, Hans Kwee, menyampaikan di negara yang mayoritas penduduknya muslim, sistem ekonomi syariah di Indonesia masih kalah dibandingkan Malaysia. Padahal, sistem ekonomi syariah diyakini mampu memperbaiki sistem ekonomi kapitalis yang saat ini sudah mengakar.

“Sistem ekonomi kapitalis kelemahannya adalah aliran dananya terlalu bebas. Sehingga tidak mampu menutupi ketahanan ekonomi Indonesia. Sedangkan Malaysia sudah bisa bertransformasi ke ekonomi syariah usai krisis moneter pada 1997-1998,” ungkap Hans, Sabtu (11/8).

Hans menambahkan, sistem ekonomi Indonesia memang belum terlalu spesifik terarah. Padahal, investasi berbasis syariah sudah mulai bermunculan.

“Industri di tanah air pun punya tantangan untuk menjawab, selama ini pergerakan ekonomi syariah di Indonesia masih sangat terlambat,” kata dia.

Untuk itu, dengan adanya momentum ini, masa kepemimpinan Jokowi memang tidak cukup hanya lima tahun.

“Bagusnya memang dua periode,” tandas dia.(OL-6)