Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Teknologi Risha : Solusi Alternatif Rekonstruksi Rumah di Lombok

Micom
11/8/2018 18:16
Teknologi Risha : Solusi Alternatif Rekonstruksi Rumah di Lombok
(Dok. Kementerian PUPR)

BALAI Dusun Akar-Akar Utara dan Sekolah Adat Bayan di Desa Karang Bajo, Lombok Utara, masih berdiri utuh meski terkena guncangan gempa 7 Skala Ritcher pada Minggu (5/8) lalu.

Pun dengan Rumah Susun Kayangan, Lombok Timur setinggi empat lantai yang dibangun Kementerian PUPR melalui kontraktor PT. Brantas Abipraya, kondisinya tidak mengalami kerusakan meski dekat dengan pusat gempa.

Ketiganya dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggunakan teknologi rumah instan sederhana sehat (Risha). Teknologi yang dikembangkan oleh Balitbang Kementerian PUPR ini sudah banyak diaplikasikan para pengembang perumahan, dan untuk rekonstruksi rumah-rumah hancur pascabencana seperti di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Yogyakarta. Kecepatan dalam tahap pemulihan dan rekonstruksi menjadi faktor yang menentukan.

Dengan sistem modular, teknologi ini mudah dipasang dan cepat penyelesaiannya dibandingkan konstruksi rumah konvensional. Soal biaya pun terjangkau, lalu mudah dipindahkan karena knock down, tahan gempa dan dapat dimodifikasi menjadi bangunan kantor, puskesmas, rumah sakit, sekolah, dan lainnya.

"Teknologi Risha dapat mereduksi kesalahan berulang dalam membangun rumah, khususnya kesalahan sistem sambungan penulangan kolom, balok, sloof dan lainnya. Dengan teknologi Risha, panel yang digunakan sudah terstandarisasi, sistem sambungannya pun dapat dikendalikan dan dicek pada saat pelaksanaan maupun sesudahnya," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono usai Rapat Kabinet Terbatas mengenai Penanganan Bencana Alam NTB, di Kantor Presiden, Jumat (10/8).

Menteri Basuki menambahkan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat akan dilakukan dengan sistem swakelola dengan konstruksi tahan gempa. Rehab rekon rumah yang rusak akan dilakukan setelah masa tanggap darurat selesai.

“Masyarakat tidak hanya menonton, namun akan dilibatkan dalam proses rekonstruksi rumahnya. Tim Kementerian PUPR akan melakukan pendampingan teknisnya,” ujar Menteri Basuki.

Pelibatan masyarakat dalam rekonstruksi rumah pernah diterapkan di Aceh dan Yogyakarta. Hal ini menjadi bagian mitigasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai cara membangun rumah tahan gempa.

Rekonstruksi Rumah Keluarga Zohri Sudah 95%

Rekonstruksi rumah keluarga juara dunia lari 100 meter pada Kejuaraan Dunia Atletik U-20 Lalu Muhammad Zohri yang berada di Kecamatan Pemenang, Lombok Utara terus dilanjutkan oleh Kementerian PUPR melalui Direktorat Rumah Khusus Ditjen Penyediaan Perumahan bersama TNI. Saat ini progresnya mencapai 95%.

Rumah Zohri dilaporkan tidak mengalami kerusakan meskipun rumah tetangga sekitarnya mengalami kerusakan, bahkan sebagian lainnya runtuh. Kecamatan Pemenang menjadi salah satu area yang mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi 7 Skala Richter pada Minggu (5/8) lalu.

Konsep renovasi rumah adalah mengikuti rumah awal orang tua Zohri yakni pondasi batu kali menerus dengan sloof untuk konstruksi tahan gempa dan konstruksi kayu kelas I, finishing plitur kalimantan.

Lantai homogenus dan plafond triplek setebal enam milimeter dengan genteng Pejaten. Rumah juga dilengkapi tanki septik biofilter.(RO/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya