Headline

Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.

Jadi Cawapres, Ma'ruf Amin Diminta Bantu Pertumbuhan Ekonomi Syariah

Gana Buana
11/8/2018 13:28
Jadi Cawapres, Ma'ruf Amin Diminta Bantu Pertumbuhan Ekonomi Syariah
(ANTARA/PUSPA PERWITASARI)

ADA harapan yang disematkan dari Ma'ruf Amin sebagai cawapres terpilih mendampingi Joko Widodo di pilpres 2019, yaitu bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi syariah.

Hal itu disampaikan Pakar Ekonomi Lana Soelistianingsih, yang menyebut Ma'ruf merupakan salah satu pelopor ekonomi berbasi syariah.

"Semoga, apabila Ma’ruf Amin terpilih menjadi wakil presiden dalam Pemilu 2019, bersama petahana. Ia bisa mencetak blue-print ekonomi syariah yang bisa diwujudkan 5-10 tahun mendatang," kata Lana kepada Media Indonesia, Sabtu (11/8).

Menurut Lana, sosok Ketum MUI itu memang memiliki kompetensi di bidang ekonomi syariah dengan konsep yang selalu disuarakan, yakni ekonomi umat. Kompetensi ini bisa menjadi salah satu pilar pengembangan ekonomi syariah.

Saat ini, meskipun jumlah umat muslim di Indonesia hampir 80-90% dari total keseluruhan penduduk, perkembangan ekonomi syariah justru berjalan sangat lambat.

Untuk pertumbuhan obligasi syariah pun masih skeitar 5-6% dari produk perbankan yang ada.

"Artinya, ada kekosongan investasi berbasis syariah di Tanah Air," imbuhnya.

Padahal, Bank Muamalat sebagai salah satu bank pelopor ekonomi syariah sudah dibentuk sejak 1994 lalu. Sedangkan, dari jumlah total aset perbankan yang mencapai Rp10 ribu triliun hanya 5% merupakan aset perbankan syariah.

“Justru Malaysia unggul di sektor ekonomi syariahnya,” pungkasnya.

Lana mengakui, negara di timur tengah pun jarang yang memiliki basis ekonomi syariah. Bahkan, basis ekonomi syariah dunia justru terletak di London, Inggris. Perbankan di negara tersebut banyak sekali menawarkan produk-produk berbasis syariah. Sehingga, banyak pengusaha timur tengah menginvenstasikan dana mereka di sana.(OL-6)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya