Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Kualitas Meningkat Penyebab Harga Jagung Melambung

Andhika Prasetyo
31/7/2018 17:35
Kualitas Meningkat Penyebab Harga Jagung Melambung
(ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

CUACA panas membantu tanaman jagung berkembang dengan baik. Karena itu, harga jagung pun menjadi tinggi yakni Rp4.400 per kilogram. Angka tersebut berada di atas harga acuan yang ditetapkan pemerintah untuk tingkat petani Rp3.150 per kilogram, dan di tingkat konsumen Rp4.000 per kilogram.

Sekretaris Diretorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Maman Suherman mengatakan harga yang tinggi terbentuk karena jagung yang saat ini diproduksi para petani sedang dalam kualitas bagus.

Ia menampik pernyataan yang menyebut harga jagung tinggi, akibat produksi yang menurun. Prediksi Maman, hingga akhir tahun, akumulasi produksi jagung dalam negeri mencapai 29 juta ton. Jauh dari angka kebutuhan, baik untuk rumah tangga, pakan, ataupun kebutuhan industri pangan yang hanya 18 juta ton.

“Produksi kita aman. Kalau ada beberapa tempat yang kekurangan, itu ada pada persoalan distribusi. Sentra-sentra jagung di NTB, Jawa Timur, Sulawesi Selatan masih terus panen. Sekarang masa panen kita agak merata. Tidak terpusat pada semester awal seperti tahun-tahun sebelumnya,” kata Maman.

Dengan surplus mencapai 10 juta ton, Kementan pun mencanangkan aktivitas ekspor untuk jagung. Pihaknya akan terus mendorong peningkatan ekspor ke negara-negara tetangga. Harga jagung di Indonesia pun cukup kompetitif, dibandingkan dengan harga dari negara-negara produsen lainnya.

“Kita cuma sekitar Rp4.000 per kg. Di negara lain bisa Rp5.000 per kg,” tuturnya.

Berbeda pandangan, data Center for Indonesia Policy Studies (CIPS) memperlihatkan sejak 2009 hingga 2017, harga jagung dalam negeri lebih mahal dua kali lipat dibandingkan pasar internasional.

Peneliti CIPS Imelda Magdalena Freddy mengatakan harga jagung dalam negeri di tingkat konsumen pada 2017 pernah mencapai Rp7.138 per kilogram (kg), sementara harga internasional rata-rata hanya Rp2.064 per kg.

Tiongkok dan Thailand merupakan dua negara penghasil jagung yang baik. Harga di tiap-tiap negara, lanjutnya, hanya Rp3.122 per kg dan Rp3.031 per kg.

“Harga di sana bisa murah karena mereka adalah negara-negara produsen terbesar. Tiongkok merupakan produsen jagung terbesar kedua di dunia dan Thailand salah satu eksportir jagung terbesar di Asia Tenggara. Mereka telah encapai level produksi jagung yang sangat tinggi,” tandasnya.(OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya