Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Holding Migas Perkuat Bisnis Gas Nasional

Tesa Oktiana Surbakti
01/6/2018 09:41
Holding Migas Perkuat Bisnis Gas Nasional
Ribuan penambang disekitar hutan Kedewan, Bojonegoro, Jatim. Dikawasan ini masih terdapat 720 titik sumur peninggalan Belanda.()

PEMBENTUKAN perusahaan induk (holding) migas akan mengoptimalkan bisnis gas Indonesia. Di antaranya melalui optimalisasi pasokan gas serta peningkatan efisiensi infrastruktur gas, sehingga tercipta harga gas yang kompetitif.

Mencontoh holding migas negara lain, integrasi bisnis gas ini bertujuan memperkuat Pertamina Group sebagai induk usaha migas. Pada 11 April 2018, Pertamina sudah resmi menjadi induk usaha holding BUMN migas. Holding migas tersebut disahkan melalui ditandatanganinya Perjanjian Pengalihan Hak Atas Saham Negara Republik Indonesia pada PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dalam rangka Penyertaan Modal Republik Indonesia ke Pertamina. Dengan Akta Pengalihan Saham tersebut, PGN resmi menjadi anak usaha Pertamina.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito mengatakan pembentukan holding migas ini akan membuat pengelolaan bisnis gas bumi nasional semakin efektif dan efisien, sehingga meningkatkan nilai bisnis gas secara keseluruhan. "Peningkatan nilai bisnis gas dipicu adanya integrasi bisnis niaga dan infrastruktur gas dari bisnis hulu (upstream), midstream, hingga hilir (downstream)," kata Adiatma melalui keterangan resmi yang diterima, Jum'at (1/6).

Selanjutnya, integrasi juga akan melaksanakan joint marketing and sales, serta peningkatan efektifitas dan efisiensi biaya operasi dan investasi. Selain itu, penguatan struktur permodalan dari peningkatan kapasitas investasi, juga pendekatan terpadu dan terkoordinasi ke regulator.

Adiatma menambahkan, berdasarkan best practice dunia, NOC dijadikan sebagai satu-satunya pemain utama bisnis migas yang mencakup produksi migas, ekspor dan impor, infrastruktur transmisi, serta distribusi dan pemasaran. 

Hal ini menunjukkan, NOC dibentuk menjadi holding migas untuk memperbesar dan memperkuat pengelolaan migas negaranya tersebut. Sejumlah NOC dunia yang sudah terintegrasi antara lain Petrobras Brasil, PTT Thailand, Petronas Malaysia, Gazprom Rusia, Pemex Meksiko, dan Rosneft Rusia. 

Maka dari itu, pemerintah bisa memantau pasokan dan pengembangan infrastruktur migas untuk memastikan akses migas bagi seluruh konsumen, menjamin ketersediaan migas untuk konsumen pada harga wajar dan penggunaan optimal sumber moneter untuk infrastruktur.

"Holding migas di Tanah Air sangat diperlukan karena kebutuhan investasi migas yang besar serta tantangan pasar di masa mendatang. Dengan masuknya PGN dalam jajaran anak perusahaan kami, Pertamina sebagai holding migas dapat mewujudkan cita-cita kedaulatan energi," jelas Adiatma.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik