Komisioner KPPU Fokus Bangun Sinergisitas

PRESIDEN Joko Widodo untuk melantik komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Ini untuk pertama kali Presiden melantik KPPU.

Pelantikan komisioner KPPU periode 2018-2023 dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (2/5) bersamaan dengan pelantikan Salman Al Farisi sebagai Duta Besar Luar Biasa RI untuk Afrika Selatan, Bostwana, Swasiland, dan Lesotho.

Anggota KPPU yang dilantik ialah M Afif Hasbullah, Chandra Setiawan, Dinni Melanie, Guntur Syahputra Saragih, Harry Agustanto, Kodrat Wibowo, Kurnia Toha, Ukay Karyadi, dan Yudi Hidayat. Chandra Setiawan menjadi satu-satunya yang merupakan komisioner dari periode sebelumnya.

"Ini momen yang penting, presiden pertama kalinya melantik komisioner KPPU di Istana Negara. Tugas kami masih banyak, tentu yang paling penting adalah mewujudkan perekonomian yang lebih efisien,” kata Chandra seusai pelantikan.

Ia menambahkan, KPPU membuka sinergi dengan pihak lain, seperti pengusaha, kementerian, dan lembaga negara. KPPU tidak ingin menjadi lembaga yang ditakuti. Kerja sama sinergis dengan lembaga lain akan semakin memudahkan kerja KPPU untuk mewujudkan persaingan usaha yang sehat. Pasalnya, tantangan KPPU semakin berat untuk mewujudkan persaingan usaha yang sehat.

"Kami berusaha agar persaingan usaha ini bukan sesuatu yang menakutkan. Jadi kami berusaha betul-betul ingin menyosialisasikan sehingga efisiensi nasional bisa tercapai. Dengan demikian bangsa kita bisa bersaing bukan hanya dalam negeri, tetapi juga bangsa-bangsa yang lain," tandasnya.

Sementara itu, anggota KPPU lainnya, Kurnia Toha, juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas pelantikan komisioner KPPU yang sempat tertunda. Pasalnya, masa jabatan komisioner KPPU periode 2012-2017 sudah berakhir pada 27 Desember 2017.

"Karena sebelumnya komisioner belum ada yang dilantik. Tugas KPPU adalah bagaimana menjaga supaya perekonomian kita berjalan secara efisien," tandasnya.

Senada dengan Chandra, Kurnia mengatakan bakal memperkuat sinergisitas dengan lembaga lain. Tujuannya, gunq menciptakan perekonomian yang efisien, mendorong supaya pelaku usaha mampu bersaing bukan hanya tingkat nasional tetapi juga global.

Hadir di lokasi acara Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian, dan para tamu undangan. (OL-1)