Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
PEMERINTAH kembali merevisi target operasi kereta cepat Jakarta-Bandung dari semula 2020 menjadi 2021. Sebelum terjadi masalah dalam pembebasan lahan, pemerintah bahkan menargetkan megaproyek tersebut selesai 2019. Namun kini tahun 2021 menjadi target yang realistis.
"(Proyek beroperasi) Maret 2021," ujar Menteri BUMN, Rini Soemarno, saat meninjau proyek kereta cepat bersama Presiden of China Railway Corporation Lu Dongfu di Jakarta, Rabu (2/5).
Meski baru beroperasi Maret 2021, pekerjaan konstruksi proyek kereta cepat ditargetkan rampung akhir 2020.
"Akhir 2020 mungkin selesainya (konstruksi) tapi kan harus tetep di testing, commissioning kan biasanya memakan waktu 3 bulan," ucap Rini sembari menyebut pembebasan lahan telah mencapai 64,2% dan selesai pada akhir Mei.
Menurut Rini pekerjaan konstruksi yang memakan waktu lama adalah pembuatan 13 terowongan dengan panjang mencapai 16 km. Salah satu pekerjaan pembuatab terowongan yang memakan waktu lama berada di Halim.
"Titik-titik yang paling utama yang paling sulit adalah seperti di sini ini (Halim), mulai pembangunan terowongan di Halim dan ada di Walini dengan demikian ini terowongan yang di sini (Halim) kira-kira 27 bulan," ungkapnya.
Rini tidak menampik jika dalam pekerjaan terowongan proyek tersebut ada pekerja asal Tiongkok. Namun para pekerja tersebut merupakan tenaga kerja yang ahli.
Perlunya tenaga ahli dari Tiongkok, kata Rini, karena proyek kereta cepat memang masih mengandalkan teknologi dari Tiongkok.
"Jadi teknologi terowongan ini memang mayoritas dilakukan oleh partner kita tapi juga bersama-sama dengan WIKA (PT Wijaya Karya). Jadi kita tentunya dengan pekerja lokal tapi secara teknologi engineer kita masih memakai engineer dari mereka," ungkapnya.
"Tapi kita juga memang sudah komitmen untuk kita belajar dari mereka. Sehingga WIKA sebagai partnernya juga mengirim orang-orangnya ke China ataupun bersama-sama melakukan ini," pungkasnya. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved