Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Laju IHSG Masih Tertahan

Fetry Wuryastri
06/3/2018 10:16
Laju IHSG Masih Tertahan
(ANTARA/Muhammad Adimaja)

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 26,58 poin pada pembukaan perdagangan Selasa (6/3). Rupiah pun terpantau dibuka pada level 13756, setelah kemarin ditutup pada level 13760.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan diperkirakan IHSG akan berada di kisaran support 6538-6542 dan resisten 6574-6582.

Masih minimnya sentimen positif membuat laju IHSG tertahan dari potensi kenaikannya. Pergerakan IHSG pun masih dalam fase penurunan seiring masih tingginya volume jual.

"Pelemahan pun masih dimungkinkan terjadi namun, diharapkan dapat lebih terbatas untuk menghalangi potensi pelemahan lebih dalam. Tetap waspadai masih adanya aksi-aksi profit taking yang dapat membuat IHSG tertahan kenaikannya," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima, Selasa (6/3).

Mulai adanya aksi beli dengan memanfaatkan pelemahan sebelumnya mampu membuat laju pasar obligasi dapat mengalami kenaikan, meski tipis dan juga dibarengi dengan masih melemahnya laju Rupiah.

Di sisi lain, aksi beli ini seiring dengan adanya pernyataan Menteri ESDM dimana Pemerintan kembali menegaskan tidak akan menaikan harga BBM jenis premium dan solar hingga 2019, yang memberikan indikasi inflasi akan terjaga.

Begitupun dengan perkiraan suku bunga BI yang belum akan ada perubahan dalam waktu dekat.

"Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata turun -1,54 bps; tenor menengah (5-7 tahun) turun -2,01 bps; dan panjang (8-30 tahun) turun -0,88 bps," ujarnya.

Berkurangnya aksi jual membuat sejumlah seri obligasi dapat mengalami kenaikan meski tidak terlalu signifikan karena juga diimbangi dengan masih adanya beberapa pelemahan pada sejumlah seri.

Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±10 tahun dengan harga 98,55% memiliki imbal hasil 5,95% atau turun -0,023 bps dari sebelumnya di harga 98,451% memiliki imbal hasil 5,974%. Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 102,27% memiliki imbal hasil 7,28% atau turun -0,038 bps dari sehari sebelumnya di harga 101,86% memiliki imbal hasil 7,32%.

Pada Senin (5/3), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price naik 0,07 bps di level 117,82 dari sebelumnya di level 117,75 dari sebelumnya di level 117,72.

Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price naik 0,07 bps di level 109,49 dari sebelumnya di level 109,419. Sementara itu, pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 6,71% dari sebelumnya di level 6,60% dan Obligasi pemerintahAS dengan tenor 10 tahun di level 2,88% dari sebelumnya di level 2,866% sehingga spread di level kisaran 382,7 bps lebih tinggi dari sebelumnya 373,5 bps.

Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya cenderung variatif seiring mulai adanya aksi beli. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak naik di kisaran level 8,36%-8,43%. Lalu, obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, imbal hasilnya di kisaran level 9,02%-9,03%. Untuk imbal hasil pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,04%-10,06%, dan pada rating BBB di kisaran 12,89%-13,00%.

Kenaikan yang diimbangi dengan adanya aksi beli dengan memanfaatkan pelemahan sebelumnya diharapkan dapat menjadi momentum perbaikan pada pasar obligasi untuk dapat berbalik naik. Laju pasar obligasi dalam negeri diperkirakan dapat bergerak positif terbatas. Tetap mewaspadai masih adanya sejumlah sentimen yang dapat menahan potensi pembalikan arah naik dari sejumlah obligasi. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya