Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
PRESIDEN Joko Widodo telah menyodorkan nama pengganti Agus Martowardojo sebagai Gubernur Bank Indonesia. Dia adalah Perry Warjiyo yang tak lain merupakan deputi gubernur bank sentral. Sejumlah pengamat menyatakan ada sejumlah tantangan berat yang harus dihadapi Perry ke depan, terutama menjaga independensi bank sentral serta menjaga keseimbangan antara stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. “Secara teoretis, kalau tujuan dari pemerintah ialah pertumbuhan, tujuan dari bank sentral ialah stabilisasi. Oleh karena itu, bank sentral harus independen dan bersifat lebih berhati-hati sesuai prinsip makroprudensial,” ujar Kepala Departemen Ekonomi Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri kepada Media Indonesia di Jakarta, Minggu (25/2).
Yose menilai Gubernur BI yang baru harus memiliki kepribadian yang kuat dan berani untuk berseberangan dengan pemerintah jika diperlukan. Kepribadian itu, menurutnya, terdapat di Perry. “Dia (Perry) dapat memberikan pertimbangan kepada pemerintah, dan dengan pengalamannya dapat menangani kepentingan stabilisasi yang terkadang tidak sejalan dengan kebijakan pembangunan,” pungkasnya. Ekonom Samuel Asset Mana-gement, Lana Soelistianingsih, juga tak meragukan kapasitas Perry lantaran sudah lama berkecimpung mengelola kebijakan moneter, terutama saat krisis ekonomi terjadi.
“Perry Warjiyo ini orang Bank Indonesia banget. Dia selalu ada di krisis (ekonomi) 1997, 1998, bahkan 2008 ketika krisis menerpa Amerika, beliau ada selama itu. Tidak perlu meragukan lagi kesiapan Perry menjadi Gubernur BI. Saat ini kita perlu pasar keuangan yang stabil agar perekonomian tidak mudah goyah,” ujar Lana dalam acara pelatihan BI di Padang, Sabtu (24/2). Namun, Lana mengingatkan, karena Indonesia merupakan negara emerging market, sosok Gubernur BI harus mampu mencermati pengaruh dari faktor eksternal, terutama gejolak ekonomi global.
Selain itu, kata Lana, calon Gubernur BI harus memahami ekosistem makroprudensial guna menyeimbangkan stabilitas sistem keuangan dengan pertumbuhan ekonomi. Selama ini, dia melihat kebijakan pimpinan BI akan dihadapkan pada dua opsi, yakni mengutamakan stabilitas keuangan atau mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dengan penyaluran kredit perbankan di luar wilayah Jawa. “Jadi menyeimbangkan stabilitas dan pertumbuhan itu memang sulit. Kalau mau stabilitas, ya pasti ada yang dikorbankan,” imbuh Lana.
Anggota Komisi XI DPR Johnny G Plate mengatakan uji kelayakan dan kepatutan Perry akan dilakukan seusai masa reses yang berakhir 4 Maret. Direncanakan, uji kelayakan dan kepatutan terhadap Perry bisa selesai secara bersamaan dengan tiga calon Deputi Gubernur BI, yakni Dody Budi Waluyo, Wiwiek Sisto Widayat, dan Doddy Zulverdi yang juga diuji DPR.
“Seharusnya Maret ini bisa selesai berbarengan dengan fit and proper test deputi gubernur pengganti Pak Perry,” ujar Johnny saat dihubungi, Sabtu. Meski akan diuji, Johnny yakin Perry nantinya tetap lolos karena telah berpengalaman dan mengenal seluk beluk BI. “Kami berharap beliau dan Dewan Gubernur BI lainnya akan mampu mempertahankan situasi makroprudensial yang terus membaik,” tukasnya. (Nyu/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved