Headline

Surya Paloh menegaskan hak istimewa parpol harus diiringi dengan tanggung jawab.

Kontribusi bagi PDB Membesar

Ghani Nurcahyadi
19/2/2018 12:00
Kontribusi bagi PDB Membesar
(THINKSTOCK)

PELAKU usaha yang semakin adaptif dalam menempuh jalan transformasi ke ranah digital membuat kontribusi sektor ekonomi digital terhadap produk domestik bruto (PDB) terus membesar. Tercatat pada 2017, kontribusi ekonomi digital terhadap PDB sudah mencapai 4%.

Sumbangan itu berasal dari produk dan layanan yang dibuat secara langsung menggunakan teknologi digital, seperti mobilitas, komputasi awan, internet of things, dan artificial intelligence.

Tak ayal, penguatan kontribusi itu akan semakin bertambah seiring perjalanan waktu. Study Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) memprediksi sumbangan ekonomi digital terhadap PDB pada 2018 mencapai 8%-10%. Proyeksi ini berdasarkan data-data yang dikeluarkan pemerintah Indonesia.

"Hal itu menunjukkan bahwa semakin banyak usaha di Indonesia yang mengandalkan sektor digital dalam melakukan jual-beli, baik barang maupun jasa. Tingginya potensi sektor ekonomi digital ini juga didukung dengan terjangkaunya biaya internet," kata peneliti CIPS, Novani Karina Saputri.

Peningkatan transaksi pada platform e-commerce dinilai Novani menjadi pendorong tumbuhnya sektor ekonomi digital. Data Bank Indonesia menunjukkan peningkatan nilai transaksi pangsa e-commerce terhadap ritel dengan proyeksi 3,1% pada 2017.

Tidak berhenti di situ. Menurut studi bisnis dari International Data Coporation (IDC) bersama Microsoft, kontribusi inovasi dan layanan digital pada 2021 bakal mencapai 40% terhadap PDB Indonesia dengan valuasi menyentuh US$22 miliar atau sekitar Rp286 triliun.

Jalur cepat

Perkiraan IDC itu didasari karena melihat Indonesia telah menjadi negara yang berada dalam kelompok jalur cepat transformasi digital dari para pelaku usaha. Pasalnya, para pemimpin bisnis berharap bahwa transformasi digital membawa lonjakan besar pada produktivitas, tingkat akuisisi pelanggan, serta pendapatan dari produk dan jasa baru.

Presiden Direktur Microsoft Indonesia Haris Izmee menyebutkan, Citilink sebagai contoh perusahaan penerbangan berbiaya murah yang memanfaatkan disrupsi digital. Alhasil, Citilink mendapatkan sertifikasi sebagai maskapai berbiaya rendah dengan peringkat bintang 4 dari Skytrax. Sertifikasi itu menandakan perusahaan selalu memberikan layanan terbaik kepada para pengguna jasa.

Hal itu menunjukkan transformasi digital yang dilakukan perusahaan memiliki manfaat pula bagi konsumen. Di samping itu, transformasi digital memberikan keuntungan lain kepada masyarakat. "Manfaat itu, yakni potensi kenaikan pendapatan pribadi melalui kerja lepas dan digital; kota lebih cerdas, aman, dan efisien; dan terciptanya pekerjaan dengan nilai yang lebih tinggi," ujar Haris.

Walaupun begitu, sejumlah tantangan masih dihadapi di tengah kabar gembira tadi. Novani menyebutkan penetrasi dan kualitas jaringan internet di Indonesia masih tergolong relatif tertinggal jika dibandingkan dengan negara lain.

Penetrasi internet di Indonesia hanya mencapai 50% dengan kecepatan rata-rata (Mbps) sekitar 3,9%. Selain kualitas jaringan untuk mendukung iklim bisnis digital, yang tidak kalah penting juga ialah perlu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang mampu menjalankan transformasi digital. (S-4)




Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya