Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Industri Manufaktur Menggeliat

Erandhi H Saputra
16/2/2018 11:47
Industri Manufaktur Menggeliat
(ANTARA)

KENAIKAN impor secara signifikan sebesar 26,44% pada Januari 2018 tidak membuat pemerintah khawatir. Pasalnya, kontributor utama impor tersebut berasal dari impor bahan baku dan bahan modal. Tercatat, impor bahan baku dan bahan modal sepanjang Januari 2018 melonjak masing-masing sebesar 24,76% dan 30,90%.

Diketahui Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2018 mengalami defisit sebesar US$670 juta. Nilai impor pada Januari 2018 mencapai US$15,13 miliar atau meningkat 26,44% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$11,97 miliar.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, kenaikan impor yang didominasi bahan baku dan bahan modal itu merupakan indikator positif. Sebab hal itu menunjukkan adanya geliat dari industri manufaktur dan investasi.

"Kalau importnya adalah dalam bentuk bahan baku atau barang modal itu merupakan suatu indikator yang sehat apakah itu dari sisi manufaktur maupun dari sisi investasi," ujar Sri Mulyani di Kantor Pusat Ditjen Bea & Cukai Jakarta, kemarin.

Meski demikian, Sri tetap mewaspadai defisit tersebut agar tidak muncul persepsi negatif terkait resiko eksternal Indonesia. Untuk itu sisi ekspor harus selalu ditingkatkan.

"Kemampuan kita dalam ekspor dan meningkatkan capital inflow di Indonesia menjadi penting. Supaya defisit yang berasal dari impor ini tidak menimbulkan persepsi mengenai eksternal risk kita," ucapnya.

Sementara itu Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita berpendapat defisit neraca perdagangan pada Januari lebih disebabkan oleh meningkatnya harga komoditas migas.

Adapun impor migas pada Januari tercatat sebesar US$2,14 triliun, sedangkan nilai ekspor hanya sekitar US$ 1,28 triliun. Hal itu menyebabkan defisit untuk migas sebesar US$859,5 juta.

"Kalau kita lihat migas berkontribusi agak besar karena memang kenaikan harga dari migas itu sendiri sehingga nilai dari impor kita meningkat," pungkasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik