Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 4,25%

Andhika Prasetya
16/2/2018 11:01
BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 4,25%
(ANTARA)

RAPAT Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang berlangsung pada 14-15 Februari 2018 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate tetap pada angka 4,25% dengan suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility yang juga tidak berubah yakni masing-masing 3,50% dan 5%.

Keputusan tersebut akan berlaku efektif 19 Februari mendatang.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengungkapkan putusan tersebut konsisten dengan upaya menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta turut mendukung pemulihan ekonomi domestik.

"BI memandang kebijakan moneter yang telah dijalankan bank sentral saat ini sudah memadahi untuk menjaga stabilitas ekonomi. Itu akan menjadi landasan utama bagi terciptanya pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan," ujar Agus di kantornya, Jakarta, Kamis (15/2).

Agus juga menyatakan pihaknya akan terus mewaspadai beberapa risiko yang bisa saia terjadi baik di dalam negeri maupun internasional.

Beberapa di antaranya ialah konsolidasi korporasi yang terus berlanjut dan peningkatan inflasi. Sedangkan risiko yang datang dari luar ialah peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global terkait kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).

Pada awal Februari, meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global terkait ekspektasi kenaikan FFR yang lebih tinggi dari perkiraan memberikan tekanan pada mata uang global, termasuk rupiah.

"Perkembangan di AS berdampak pada hampir seluruh mata uang di dunia termasuk negara berkembang salah satunya Indonesia," jelasnya.

Agus menyebutkan pada awal hingga pertengahan bulan kedua, rupiah mengalami pelemahan 0,46%. Namun demikian, pada Kamis, rupiah tercatat kembali menguat di level 13.550 atau menguat 0,51% dibandingkan hari sebelumnya.

"BI akan terus mewaspadai meningkatnya risiko ketidakpastian pasar keuangan global dan tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar rupiah agar sesuai dengan nilai fundamentalnya dengan tetap menjaga bekerjanya mekanisme pasar," paparnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik