Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
TASPEN, Badan Usaha Milik Negara yang mengelola Jaminan Sosial bagi Aparatur Sipil Negara membukukan laba sebesar Rp721,73 Miliar, tumbuh 192% dibandingkan capaian laba di tahun 2016 dengan persentase pencapaian target RKAP sebesar 105%.
Aset TASPEN tercatat sebesar Rp230,38 Triliun atau tumbuh 16% dibandingkan tahun 2016. Pertumbuhan aset TASPEN di tahun 2017 ini mengungguli pertumbuhan aset industri asuransi dan BPJS sebesar 6,5%,berdasarkan laporan Triwulan III 2017, OJK.
“Pertumbuhan aset tersebut salah satunya ditopang oleh aset investasi yang tumbuh sebesar 25% yang merupakan akumulasi dari pertumbuhan aset investasi pada instrument obligasi, sukuk & KIK-EBA sebesar 19%, Deposito tumbuh sebesar 54% dan saham, reksadana, dan lain-lain tumbuh sebesar 18%,” ujar Direktur Utama Taspen, Iqbal Latanro, melaluo rilis yang diterima, Selasa (13/2).
Seiring dengan peningkatan pertumbuhan aset investasi, hasil investasi yang dicapai pada tahun 2017 tercatat senilai Rp 16,81 Triliun, tumbuh 11% dibandingkan pada tahun 2016 sebesar Rp 15,21 Triliun.
Meski di tengah kebijakan moratorium rekrutmen Aparatur Sipil Negara, jumlah premi/iuran yang berhasil dihimpun pada tahun 2017 mengalami pertumbuhan sebesar 4% dari Rp 7,47 Triliun di tahun 2016 menjadi Rp 7,81 Triliun di tahun 2017.
Berbanding lurus dengan peningkatan premi/iuran, pembayaran klaim di tahun 2017 tercatat sebesar Rp 9,61 Triliun atau meningkat 18% dibandingkan dengan tahun 2016. Peningkatan klaim Program Jaminan Kecelakaan Kerja tercatat sebesar 242%, Jaminan Kematian meningkat sebesar 18% dan Tabungan Hari Tua meningkat sebesar 19%.
“Peningkatan kinerja TASPEN dibandingkan dengan tahun 2016 dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain terdapat perubahan fee pengelolaan dana investasi yang berasal dari akumulasi iuran pensiun dari 5% menjadi 6,7%,”
Selain itu pencapaian laba anak perusahaan yang melampaui target ikut mendongkrak kinerja TASPEN di tahun 2017 diantaranya hasil investasi atas perolehan laba Bank Mantap yang melampaui 498% dari target, laba Taspen Property Indonesia yang melampaui 27% dari target dan laba Taspen Life yang melampaui 5% dari target.
“TASPEN pun mampu melakukan efisiensi yang dibuktikan dengan realisasi beban usaha sebesar 84% dari RKAP,”
Di sisi lain tingginya tingkat kematian Aparatur Sipil Negara aktif, berdampak pada meningkatnya jumlah klaim Jaminan Kematian hingga 18% diatas RKAP. Selain itu penurunan tingkat suku bunga Bank Indonesia 7 Days Repo Rate berdampak pada penurunan bunga deposito dan fixed income.
Terlepas dari berbagai peningkatan kinerja yang telah diraih di tahun 2017, TASPEN berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan bagi aparatur sipil Negara.
Peningkatan layanan ini diantaranya akan direalisasikan melalui penyediaan hunian bagi peserta TASPEN, implementasi perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2015 dan kepesertaan anggota pegawai pemerintah bukan aparatur sipil Negara (P2BASN) dalam Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian.
Selain itu kini mereka juga mendigitalisasi pelayanan melalui otentikasi by phone , pengembangan smartcard mulai April 2018 dan integrasi sistem database dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. (OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved