Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Bandara Terapung itu Siap Beroperasi

Andhika Prasetyo
12/2/2018 03:32
Bandara Terapung itu Siap Beroperasi
(ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

TERMINAL baru Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, yang telah dibangun sejak 2014, akan segera beroperasi pada Mei mendatang untuk mendukung sistem transportasi pada masa libur Lebaran Juni mendatang. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan pengoperasian terminal baru bandara tersebut merupakan solusi minimnya kapasitas bandara yang terletak di ibu kota Provinsi Jawa Tengah itu dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun lalu tercatat lalu lintas penumpang di Bandara Ahmad Yani mencapai 4,4 juta orang. Sangat jauh jika dibandingkan dengan kapasitas tampung yang hanya cukup untuk 800 ribu penumpang.

Saat ini, terminal baru didesain untuk memiliki kapasitas tampung mencapai 6,6 juta penumpang. “Dengan begitu diharapkan para penumpang yang hendak terbang dari dan menuju Semarang akan lebih nyaman dan membuat lebih banyak lagi wisatawan datang sehingga roda perekonomian daerah terdongkrak,” ujar Menhub seusai melakukan penutupan atap (topping off) terminal baru itu, Minggu (11/2).
Pada Mei nanti syarat mi-nimum operasional seperti pengerjaan terminal penumpang, gedung parkir satu lantai, terminal kargo, masjid, gedung pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK), ditargetkan sudah rampung. Proyek-proyek yang masuk ke dalam syarat minimum operasional itu seluruhnya masuk ke paket 1, 2, dan 3.

Adapun paket 4 dan 5 yang terdiri atas pembangunan bangunan penunjang dan lanskap serta water management ditargetkan rampung akhir tahun ini sehingga peng-operasian penuh bandara yang dibangun dengan biaya Rp2,07 triliun itu dapat dilakukan pada awal 2019.
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi selaku pengelola bandara mengatakan pembangunan proyek infrastruktur tersebut merupakan bukti komitmen pemerintah untuk meningkatkan pelayanan transportasi kepada seluruh masyarakat terutama di Jawa Tengah.

Ia mengungkapkan potensi pertumbuhan penumpang di Bandara Ahmad Yani setiap tahun ialah sebesar 10%. Dengan dukungan terminal bandara yang baik, potensi tersebut akan menjadi keuntungan besar bagi masyarakat setempat karena perekonomian pun dapat berkembang.
“Ahmad Yani adalah salah satu bandara sentral di Jawa. Keterbatasan selama ini membuat kondisi tidak berjalan dengan baik. Tidak bisa menerima slot penerbangan baru terutama internasional. Itu jelas merugikan perekonomian daerah,” tuturnya.

Konsep terapung
Terminal baru Bandara Ahmad Yani memiliki luas area 58.652 meter persegi, sembilan kali lebih besar jika dibandingkan dengan terminal existing yang hanya 6.708 meter persegi. Luas apron baru pun mencapai 72.522 meter persegi yang dapat menampung 13 pesawat narrow body atau konfigurasi 10 pesawat narrow body dan 2 pesawat wide body cargo.

Satu hal menarik dari terminal baru ini ialah konsepnya yang terapung dan menjadi yang pertama dan satu-satunya di Indonesia. “Disebut floating airport karena diba-ngun di atas lahan lunak dan sebagian besar berair dengan menggunakan tiang pancang dan metode prefabricated vertical drain (PVD) untuk memadatkan lahan lunak tersebut,” jelasnya. (TS/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya