Bidik Rp1,2 T, LPDB Gandeng Perusahaan Penjaminan

Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) menargetkan penyaluran dana bergulir kepada koperasi dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebesar Rp1,2 triliun pada 2018. Angka tersebut naik 20% dari target tahun lalu sebesar Rp1 triliun.
Penyaluran akan dilakukan dalam dua skema, yakni pola konvensional dengan porsi sebesar Rp750 miliar dan sisanya, Rp450 miliar, disalurkan dengan pola syariah. Secara lebih rinci, LPDB memproyeksikan dana sebesar Rp1,2 triliun itu akan ditujukan koperasi simpan pinjam sebesar Rp480 miliar, koperasi sektor riil Rp120 miliar, lembaga keuangan bank dan bukan bank (LKB/LKBB) sebesar Rp240 miliar, dan pelaku UMKM sebesar Rp360 miliar.

Direktur Utama LPDB Braman Setyo mengungkapkan pihaknya akan mempererat kerja sama dengan berbagai pihak seperti perusahaan penjaminan, badan usaha milik negara, dan dinas koperasi di seluruh Indonesia. “Kami akan ubah sistem bisnis. Dulu model bisnis kami hanya mencari koperasi dan pelaku UMKM yang butuh dana. Sekarang tidak. Kami gandeng perusahaan penjaminan seperti Jamkrida (PT Penjaminan Kredit Daerah Jakarta) dan Perum Jamkrindo (Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia). Apalagi kami tidak diperbolehkan membuka cabang, jadi kami titipkan unit layanan LPDB di perusahaan penjaminan di seluruh Indonesia,” ujar Braman di Kantor Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Jakarta, Rabu (10/1).

Hingga saat ini, LPDB juga telah bekerja sama dengan dinas-dinas koperasi di 12 provinsi untuk dapat meluaskan penyaluran ke dae-rah-daerah terutama di luar Jawa. Pada tahun lalu, dengan alokasi anggaran Rp1 triliun, realisasi penyaluran dana bergulir hanya Rp794 miliar atau 79,4%. Braman menyebutkan salah satu faktor yang menghambat penyaluran pada 2017 ialah terlambatnya pencairan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebesar Rp500 miliar. “Seharusnya turun pada Juli atau Agustus, tetapi baru masuk di Desember,” ucapnya. (Pra/E-1)