Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
JELANG Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, banyak di antara para pengembang mulai memikirkan strategi untuk dapat tetap mempertahankan pasar. Adanya kecenderungan masyarakat yang khawatir akan gejolak politik bukan tidak mungkin bakal berdampak ke sektor properti. Marketing Director PT Sutera Agung Properti Boy Noviyadi mengatakan sebenarnya tahun ini ialah tahun yang pas untuk membeli properti. Selain kondisi perekonomian mulai bangkit, performa industri properti dalam negeri lebih baik daripada negara jiran.
"Kebanyakan orang saat ini memang wait and see, tapi kita percaya negara kita akan aman dan stabil meskipun pengembang tetap harus punya strategi," ujarnya saat pembukaan Nusawastra at Saumata di Alam Sutera, Tangerang, Sabtu (4/11).
Salah satu pendekatan yang dilakukan pengembang Saumata Apartment and Suites itu ialah menggandeng kolektor kain dan penulis buku Nusawastra Silang Budaya, Qouriena Ginting. Kolaborasi itu berupa pameran seni kriya bertajuk Nusawastra at Saumata, 4-19 November ini.
Tujuan pameran ialah memperkenalkan budaya asli Nusantara berupa kain, tenun, dan songket yang memiliki filosofi tersendiri dari tiap-tiap daerah. Hal itu diharapkan menjadi daya tarik bagi pengunjung, terutama calon pembeli apartemen. "Kami lebih ingin mengolaborasikan budaya dan hasil karya anak bangsa. Saumata sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti semata-mata atau satu-satunya," ungkap Boy.
Seperti halnya keindahan wastra Nusantara yang menyimpan harmoni antara fungsi dan estetika, imbuhnya, Saumata Apartment and Suites mengedepankan konsep desain dengan harmoni serupa. Ia optimistis, memperkenalkan filosofi apartemen kepada para calon pembeli lewat pameran wastra Nusantara akan berimbas terhadap penjualan.
"Saumata 1 ada 204 unit dan semua sold out, bahkan sekitar 30% sudah dihuni dari Maret lalu. Fokus kita sekarang untuk tower baru (Saumata 2) yang ditargetkan selesai 2020 awal, unitnya cuma 102, tapi meski belum dibangun, penjualannya sudah 35%," paparnya.
Lebih lanjut, ungkap Boy, rencana akan ada 4 tower. Saumata 3 dan 4 akan dimulai akhir 2018 dengan nilai investasi Rp700 miliar-900 miliar, sedangkan harga yang ditawarkan per meter persegi mulai Rp25 juta+PPN 10%, atau lebih murah daripada dua tower sebelumnya, yaitu masing-masing Rp29 juta+PPN dan Rp32 juta+PPN. (Mut/S-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved