Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Strategi Negeri Singa Penuhi Kebutuhan Papan

Deri Dahuri [email protected]
06/11/2017 23:01
Strategi Negeri Singa Penuhi Kebutuhan Papan
(AFP PHOTO / ROSLAN RAHMAN)

SAAT menginjakkan kaki di Singapura, tampak gedung-gedung menjulang. Meskipun bentuk gedung beraneka ragam, tapi terlihat tertata apik. Jika berkeliling ke 'negara kota kecil' tersebut, berjejer perumahan warga yang menyerupai apartemen. Perumahan yang bertingkat itu hampir memenuhi penjuru wilayah 'Negeri Singa' yang memiliki luas 719,2 kilometer persegi. Namun, perumahan yang bertingkat dan menjulang itu selalu berstandar sama dan didukung taman serta arena permainan bagi para penghuni. Wartawan Media Indonesia yang tergabung dalam 18th Indonesia Journalists Visit Programme 2017 tiga pekan lalu sempat diundang ke institusi pemerintah Singapura yang bertanggung jawab dalam penyediaan perumahan warga setempat. Para wartawan diundang ke Gedung Housing & Development Board (HDB) yang berada di Toa Payoh Town, Kota Singapura.

HDB merupakan institusi pemerintah yang bertanggung jawab untuk penyediaan perumahan warga di bawah Kementerian Pembangunan Nasional Singapura. Menurut Neo Wei Teck yang menjabat Senior Corporate Communication Manager HDB, di samping merencanakan perumahan, pihaknya juga membangun rumah dan mengubah kota dengan membuat lingkungan warga yang nyaman. HDB mendirikan pula pusat komersial atau bisnis, rekreasi, dan fasilitas sosial demi kenyamanan warga.

HDB dibentuk pada 1 Februari 1960 dengan mengemban tugas mengatasi krisis perumahan di Singapura. Dengan tugas tersebut, HBD harus mengubah permukiman kumuh dengan sanitasi buruk menjadi perumahan layak huni.
"Kami membangun 21 ribu flat dalam waktu kurang dari tiga tahun. Bahkan hingga 1965, 54 ribu flat dibangun dan krisis permukiman warga pun dapat diatasi," papar Neo.

Subsidi
HDB tetap bekerja hingga kini. Pada tahun lalu, 1.020.690 flat telah dibangun di 23 town atau wilayah kota yang berada di 'Kota Singa'. HDB membangun tiga kawasan perumahan elite seantero wilayah Singapura. Sebanyak 937.341 flat atau 91,8% telah dijual dari flat tiga kamar, empat kamar, hingga eksekutif. "Flat yang disewakan sebanyak 55.131 unit atau 5,4% dari satu kamar hingga empat kamar," kata Neo. Sebanyak 90% dari pembeli rumah pertama yang ingin membeli flat dari HDB mendapat subsidi. Harga flat yang ditawarkan jelas di bawah harga pasar pada umumnya.

Keluarga dengan pendapatan kelas bawah dan menengah akan mendapat bantuan dari pemerintah sampai S$80 ribu dalam membeli flat dari HDB. "Jika pendapatan mereka kurang dari S$5.000 per bulan, mereka mendapat bantuan tambahan S$40 ribu," kata Neo.
HDB juga memberi bantuan biaya sewa flat bagi mereka yang belum memiliki tempat tinggal. Apa saja syaratnya? "Jelas warga negara Singapura yang mengajukan permohonan dengan minimal berusia 21 tahun dan telah menikah," jelas Neo.
Selain itu, pendapatan calon penyewa tidak lebih dari S$1.500 per bulan. Bagi mereka yang masih melajang, paling tidak harus berusia 35 tahun.

Sekadar informasi, flat yang dibangun HDB telah memenuhi lebih dari 80% populasi Singapura yang kini mencapai 5,5 juta jiwa. "Jadi sembilan dari 10 pemilik ialah orang yang memang pemilik flat," pungkas Neo. (S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik