Headline

Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.

Pertamina Komit Jalankan BBM 1 Harga

Cahya Mulyana
03/11/2017 09:01
Pertamina Komit Jalankan BBM 1 Harga
(ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

PT Pertamina (persero) berkomitmen untuk menuntaskan pemberlakuan program bahan bakar minyak (BBM) satu harga di 54 titik yang ditetapkan pemerintah untuk tahun ini.

Meskipun menguras keuangan Pertamina hingga Rp800 miliar, penugasan itu akan terus dilaksanakan termasuk pada 2018 sebanyak 50 titik dan 46 titik pada 2019.

"Tidak usah khawatir di November ini kita akan resmikan 11 titik dan 17 titik di Desember. Jadi, sampai akhir tahun ini bisa mencapai target 54 titik. Kita optimistis target itu akan tercapai," terang Direktur Pemasaran Pertamina Muchamad Iskandar di sela pemaparan kinerja Pertamina triwulan III 2017 di Jakarta, kemarin.

Tercatat sampai bulan ini Pertamina telah menyelesaikan 26 titik BBM satu harga.

"Bulan ini, dari 11 titik, ada empat sudah jadi, tinggal seremoninya saja seperti di Pulau Penida yang dekat Bali itu," tambahnya.

Pada kesempatan sama, Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik menjelaskan Pertamina akan menjaga komitmen atas penugasan program tersebut meskipun menguras kantong perusahaan.

Namun, program itu harus tetap berjalan sebagaimana tujuan utamanya, yaitu memberikan layanan terhadap seluruh masyarakat yang berada di daerah terpencil, terluar, dan terdepan.

Cetak laba

Meskipun menanggung program BBM satu harga serta kenaikan harga minyak mentah rata-rata 29%, lanjut Massa, Pertamina masih mampu mencatatkan laba pada kuartal III 2017 US$1,99 miliar.

Kemudian pendapatan Pertamina naik 18% dari periode yang sama pada tahun lalu menjadi US$31,38 miliar.

"Pertamina masih tetap bisa mencatatkan laba, di tengah penugasan dalam penyediaan BBM bagi masyarakat di seluruh Indonesia, dengan harga sesuai ketetapan pemerintah. Pertamina juga secara maksimal melakukan langkah-langkah penghematan dari pengadaan di sektor hulu dan hilir tanpa mengganggu operasional dan tidak mengurangi kualitas," jelasnya.

Dengan mengacu pada formula penghitungan harga BBM, kinerja keuangan Pertamina lebih baik, yakni mencapai US$32,8 miliar dan nett income US$3,05 miliar.

Namun, lanjut Massa, selisih pendapatan itu telah dikembalikan sebagai kontribusi Pertamina kepada masyarakat, untuk menutup selisih harga jual BBM sebesar US$1,42 miliar, atau sekitar Rp19 triliun.

Padahal, sesungguhnya Pertamina butuh untuk investasi di sektor hulu, kilang, dan proyek-proyek strategis lainya.

Kinerja positif juga disokong produksi minyak sepanjang Januari-September 2017 mencapai 342 ribu barel per hari (mbopd) atau tumbuh 11% jika dibandingkan dengan periode sama 2016 sebesar 309 mbopd.

Produksi gas tumbuh 4% dari 1.953 juta kaki kubik per hari (mmscfd) pada Januari-September 2016, menjadi 2.030 mmscfd pada 2017.

Produksi minyak dan gas mengalami kenaikan 7%, dari 646 ribu barel setara minyak per hari (mboepd) menjadi 693 mboepd.

Guna mendorong ketahanan energi nasional, Pertamina terus melanjutkan megaproyek pengembangan kilang dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian dan berpegang pada tata waktu pelaksanaan proyek yang realistis.

(E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya