Headline

Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.

Produksi Industri Nasional kian Agresif

Pra/Adi/E-2
03/11/2017 06:51
Produksi Industri Nasional kian Agresif
(ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

KINERJA industri nasional semakin agresif dengan pertumbuhan produksi yang positif pada kuartal III 2017.

Dalam laporan yang dirilis Rabu (1/11), Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (IBS) sebesar 5,51% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal III 2017 atau lebih tinggi daripada kuartal sebelumnya yang cuma 3,89%.

Persentase itu juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 4,87%.

Pertumbuhan produksi IBS tersebut bahkan menjadi yang tertinggi sejak kuartal I 2015.

"Saat ini, industri manufaktur mendapatkan momentum yang baik guna memperdalam strukturnya. Untuk itu, dibutuhkan dukungan dari sektor lainnya, seperti perbaikan infrastruktur energi dan sistem logistik yang mampu mendongkrak daya saing," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, kemarin.

Capaian itu perlu terus dijaga semua pihak agar sektor manufaktur ke depannya dapat konsisten menjadi kontributor terbesar bagi perekonomian nasional.

Perbaikan kinerja sektor IBS ditopang pertumbuhan industri logam dasar sebesar 11,97% dengan kontribusi terhadap total pertumbuhan produksi sekitar 0,28%.

Kemudian, industri makanan dan minuman menyumbangkan pertumbuhan masing-masing 9,24% dan 3,4%. Sumbangsih kedua sektor itu mencapai 27,13% terhadap total pertumbuhan produksi.

Menteri Airlangga menegaskan pihaknya terus menggenjot kinerja industri yang pertumbuhannya cukup tinggi di atas pertumbuhan ekonomi nasional tersebut.

Pasalnya, sektor-sektor itu tergolong manufaktur yang padat karya berorientasi ekspor.

"Misalnya, industri makanan dan minuman. Pemain di sektor ini sudah banyak, mulai tingkat kabupaten/kota sampai global market," ujarnya.

Selain itu, pihaknya bakal fokus mendorong program penghiliran industri berbasis sektor agro dan tambang mi-neral.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya