Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
LANGKAH pemerintah dan operator tol memberlakukan transaksi nontunai tampaknya harus dikaji ulang. Pasalnya, Ombudsman meminta agar transaksi tunai di gerbang tol tetap diberlakukan. Komisioner Ombudsman Dadan Suparjo Suharmawijaya mengatakan penyelenggara tol tidak boleh menolak pembayaran tunai karena hal itu terdapat di Undang-Undang Mata Uang. Karena itu, masyarakat tetap harus diberikan pilihan untuk bisa membayar secara tunai. Dadan pun meminta penyelenggara dan operator tol agar nantinya tetap menyediakan satu atau dua gerbang tol untuk transaksi tunai.
"Dalam arti jalan tol, 10 gerbang masih disisakan satu meskipun satu itu berjubel. Dia akan beralih ke yang nontunai, bukan diblok sama sekali," ujar Dadan seusai mendengar keterangan BI, BPJT, dan Jasa Marga di Gedung Ombudsman Jakarta, kemarin.
Penyelenggaraan transaksi nontunai, lanjut Dadan, harus dilakukan masyarakat secara sukarela dan berdasarkan kesadaran, bukan memaksa dengan menerapkan nontunai di seluruh gardu tol. Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kuncahyo merespons positif permintaan Ombudsman tersebut. Menurutnya, hingga saat ini transaksi tunai tetap disediakan
"Contohnya kalau di gerbang tol Semanggi 1 sudah lama nontunai, tapi kalau mau transaksi tunai, bisa di gate berikutnya," jelasnya Sementara itu, AVP Corporate Communication PT Jasa Marga Dwimawan Heru menegaskan Jasa Marga akan tetap memberlakukan transaksi nontunai di seluruh ruas tol di Indonesia pada Oktober mendatang. Meski demikian, tidak seluruhnya berbentuk gardu tol otomatis (GTO), tapi gardu semiotomatis (GSO) dengan tetap ada gardu tapi reader kartu elektroniknya berada di luar gardu. "Rancangan kami tetap memberlakukan 100% cashless. Tapi kalau 100% GTO, ya kurang pas karena jumlahnya terbatas dan waktunya kepepet, jadi ada GSO," jelasnya.
Hingga saat ini, penyediaan gardu untuk transaksi nontunai telah mencapai 49%. Diharapkan, akhir Oktober seluruh gerbang tol sudah melakukan transaksi nontunai. "Pilot project kami 1 Oktober di Bali seluruh gerbang elektronik. Lalu akhir Oktober semua ruas di Indonesia," tukasnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved