Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PT Jasa Marga Tbk (Persero) selaku operator jalan tol juga menguji coba layanan pembayaran tol secara elektronik tanpa perlu berhenti dengan sistem On Board Unit.
Dengan layanan ini, pengguna jalan tol tidak perlu lagi membuka jendela mobil untuk menempelkan kartu elektronik pada mesin pembaca kartu di gerbang tol.
Jasa Marga melakukan uji coba alat pembayaran tol yang dinamakan JM Acces berbasis on board unit (OBU) di Gerbang Tol Kapuk ruas Tol Jakarta-Tangerang-Cengkareng.
Uji coba pembayaran tol dengan sistem OBU itu merupakan kerja sama sinergi antar-Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni Jasa Marga, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) atau Telkom, dan Perum Damri.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry TZ mengatakan, penyediaan alat pembayaran ini sejalan dengan rencana pemerintah menerapkan pembayaran nontunai di seluruh tol.
"Bisa menghemat 2 detik karena masih ada barrier penghalang. Kalau OBU yang sebelumnya hanya 5 detik sedangkan untuk taping e-money butuh 7 detik," kata Herry seusai uji coba alat pembayaran tersebut di Gerbang Tol Sedyatmo, Cengka-reng, Jakarta, kemarin.
Alat pembayaran itu akan melengkapi pembayaran nontunai yang sudah ada yakni kartu uang elektronik.
Alat ini berukuran kecil dan ditempel di bagian depan mobil.
Unit OBU yang diperkenalkan Jasa Marga ini berbeda dari teknologi OBU yang sebelumnya dengan menggunakan infra merah.
OBU ini memiliki sensor yang lebih cepat dibandingkan mesin OBU menggunakan kartu uang elektronik dan infra merah.
Teknologi yang digunakan Telkom sebagai pengembang dari OBU JM Access ini berbasiskan data server.
Saat ini alat OBU sudah terpasang di 17 armada Damri yang beroperasi dari Stasiun Gambir menuju Bandara Soekarno-Hatta.
"Dengan OBU JM Access ini, kami tidak perlu menyiapkan uang tunai. Cukup mengisinya secara elektronik ke dalam perangkat OBU,"ujar Pelaksana Tugas Direktur Utama Perum Damri Sarmadi Usman.
Siapkan Pendampingan
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) akan memberikan program pelatihan ulang atau retraining kepada para tenaga kerja yang bertugas mengoperasikan pintu tol.
Hal tersebut dilakukan seiring adanya penerapan otomatisasi di gerbang-gerbang tol di seluruh Indonesia.
"Bagaimanapun, ini tidak bisa dihentikan. Digitalisasi sudah semakin pesat. Inovasi semakin berkembang. Tenaga kerja pun harus terus berkembang, beradaptasi dan bergerak dinamis untuk meng-antisipasi hal tersebut," ujar Sekretaris Jenderal Kemenaker Hery Sudarmanto kepada Media Indonesia,kemarin.
Pihaknya juga tengah berencana untuk membangun pusat inovasi di Kantor Pusat Kemenaker, Jakarta, yang ditujukan sebagai tempat pelatihan khususnya bagi para generasi muda untuk dapat mengimbangi pesatnya pergerakan digitalisasi dalam dunia usaha.
(Pra/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved