Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
HADIRNYA perdagangan berbasis elektronik (e-commerce) membuat transaksi toko dalam jejaring (daring/online) meningkat dari waktu ke waktu. Persaingan dagang pun mengarah antara toko konvensional dan toko daring. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menilai pusat perbelanjaan yang banyak menyajikan toko barang tanpa ada inovasi akan kalah bersaing dengan para pelaku e-commerce. "Kita harus sadari kalau ada persaingan antara toko offline dan online. Karena itu, pusat perbelanjaan seperti mal sekarang ini sudah ada pergeseran menjadi tempat hang out (berkumpul)," ucap Enggar di Plaza Indonesia, Jakarta, Selasa (30/8).
Ia menilai sudah saatnya pusat perbelanjaan berinovasi dengan memperbanyak tempat berkumpul guna menjaga eksistensi mereka. Menurutnya, saat ini masyarakat tidak lagi menjadikan pusat perbelanjaan sebagai tempat berbelanja karena sudah digantikan e-commerce. Selain itu, pusat perbelanjaan mesti membuka diri untuk usaha kecil dan menengah yang menjual produk-produk dalam negeri. Dengan begitu, kata dia, produk UKM Indonesia sekaligus pusat perbelanjaan itu bisa saling mempromosikan diri. Salah satu pusat perbelanjaan yang membuka peluang bagi UKM ialah Plaza Indonesia.
Pasar Kreasi Indonesia atau tempat menjualkan produk UKM di mal tersebut dibuka Kementerian Perdagangan dengan tujuan memberikan ruang bagi para pelaku usaha kreatif mengembangkan serta mempromosikan produk bernilai tambah.
Pasar Kreasi Indonesia akan dibuka hingga 24 September dan diikuti 31 UKM terseleksi. Produk yang dijual antara lain sepatu, fesyen, serta kursi rotan dan kayu. Chairman of Plaza Indonesia Foundation Arnes Lukman menyatakan pihaknya berkomitmen untuk mendukung program pemerintah, terutama pada sektor perdagangan. "Kami mendukung program pemerintah di sektor perdagangan dengan memberikan ruang bagi pelaku UKM meningkatkan akses pasar ritel dan memamerkan diversifikasi produk mereka," tegasnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved