Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PT Adaro Energy Tbk membukukan laba US$299 juta hingga semester I 2017. Angka itu naik 75,88% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, US$170 juta. Pertumbuhan laba itu ditopang pertumbuhan pendapatan perusahaan sebesar US$1,54 miliar atau meningkat 31,62% ketimbang semester I tahun lalu US$1,17 miliar. Meningkatnya pendapatan itu tak lepas dari tingginya harga batu bara sepanjang enam bulan pertama 2017.
Kenaikan harga membantu pendapatan di tengah penurunan penjualan batu bara Adaro dari 27,13 juta ton di semester I 2016 ke angka 25,27 juta ton di tahun ini. Direktur Utama Adaro Garibaldi Thohir tetap optimistis fundamen bisnis batu bara akan tetap positif dalam jangka panjang. “Kami terus berfokus pada keunggulan operasional dan efisiensi biaya di ketiga pilar pertumbuhan perusahaan dalam rangka menyeimbangkan karakteristik batu bara yang siklikal. Sebagai hasilnya, kami memiliki posisi keuangan yang kian kuat dan tetap bertahan di jalur yang tepat untuk menghasilkan laba fundamental yang solid dalam jangka waktu lebih panjang,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (29/8). (Try/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved