Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PT Bank Mandiri Persero Tbk (BMRI) berencana melakukan pemecahan nilai saham (stock split) agar harga saham mereka dapat dijangkau kalangan investor ritel. Hal itu disampaikan Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri Sulaiman A Arianto seusai paparan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa ((8/8).
Menurut Sulaiman, kini pihaknya mengerjakan proses stock split. Itu dilakukan karena harga saham BMRI sudah terlalu tinggi. Pada sesi pertama perdagangan kemarin, misalnya, saham BMRI ada di level Rp13.225 per lembar, atau menguat 50 poin atau 0,38% dari penutupan perdagangan Senin (7/8) di posisi Rp13.175 per saham.
“Insyaallah stock split akan dilakukan. Hanya, saya tidak bisa bilang kapan. Kami harapkan dengan stock split, bisa lebih likuid dan banyak investor ritel yang datang. Dengan demikian, saham lebih aktif,” ujar Sulaiman, di Gedung BEI, Jakarta. Namun, kata Sulaiman, komposisi pemecahan saham yang sudah dipublikasi masih jadi alternatif. “Itu masih alternatif. Nanti pasti berubah. Waktu itu ada stock split 1:2 dan 1:3, tapi belum sampai final,” tandasnya.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas menambahkan stock split bakal diumumkan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 21 Agustus. “Lantaran harga sudah cukup tinggi, kami harap likuiditas itu bisa ditingkatkan dengan menurunkan harga. Dengan demikian, banyak pemula dan individu kecil membeli saham Mandiri dan volume pun jadi lebih banyak berputar.”
Sebelumnya pada akhir Juli, direksi PT Bank Mandiri memanggil para pemegang saham untuk RUPSLB perseroan yang dilaksanakan pada pekan ketiga Agustus, atau Senin (21/8), di Gedung Plaza Mandiri. RUPSLB akan membahas persetujuan stock split perseroan dari Rp500 per saham jadi Rp 250 per saham dan perubahan anggaran dasar terkait stock split. Bank dengan mayoritas saham dimiliki pemerintah itu resmi melantai di BEI pada 14 Juli 2003 dengan melepas 20% atau 4 miliar saham ke publik dengan harga Rp675 per saham. (Try/E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved