Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Produksi Feronikel Antam Naik 12%

(Nyu/E-4)
08/8/2017 04:15
Produksi Feronikel Antam Naik 12%
(MI/Panca S)

PERTUMBUHAN produksi fero­nikel PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada semester I 2017 mencapai 9.327 ton nikel dalam feronikel (TNi) atau meningkat 12% dibanding semester I 2016 sebesar 8.304 TNi. Pencapaian tersebut sejalan dengan selesainya pekerjaan roof replacement Electric Smelting Furnace-3 (ESF)-3 dan optimalisasi pabrik FeNi III pada pertengahan bulan Maret 2017. Aktivitas tersebut merupakan preventive maintenance untuk mendukung optimalnya operasi pabrik.

“Dengan tingkat biaya tunai feronikel sebesar US$3,7 per pon sampai dengan semester I 2017, Antam tercatat sebagai salah satu produksen feronikel berbiaya rendah di dunia,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Antam Aprilandi Hidayat Setia, di Jakarta, Senin (7/8).
Untuk emas, pada semester I 2017, Antam mencatat total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 1.013 kg. Hal itu sedikit menurun ketimbang produksi semester I 2016 sebesar 1.015 kg. Vo­lume penjualan emas Antam di semester I 2017 mencapai 2.788 kg. Volume penjualan tersebut turun drastis ketimbang semester I 2016 sebesar 5,392 kg.

“Penurunan volume penjualan emas terjadi karena adanya gangguan pada fasilitas pemurnian logam mulia di awal tahun 2017,” ucap dia. Pada kuartal II 2017, kata Aprilandi, Antam sudah memulai untuk mengekspor bijih nikel kadar rendah dan bijih bauksit. Itu setelah Antam mendapat izin ekspor dari Menteri ESDM Ignasius Jonan pada April 2017 lalu. Hingga semester I 2017, ekspor bijih nikel telah mencapai 275.513 wmt dan ekspor bijih bauksit mencapai 128.232 wmt. Izin ekspor yang diterima Antam sendiri untuk nikel sebesar 2,7 juta wmt dan bauksit 850 ribu wmt.

Untuk hilirisasi, Aprilandi mengatakan Proyek Pembangunan Pabrik Fero­nikel Haltim (P3FH) di Halmahera Timur telah memasuki fase konstruksi fisik dengan pemancangan tiang pancang perdana telah dilakukan pada 25 April 2017. Di tempat yang sama, Direktur Pemasaran Antam Tatang Hendra optimistis ekspor bijih nikel dan bauksit akan mampu mencapai target sesuai izin yang keluar dari pemerintah. Hal itu menanggapi masih rendahnya realisasi ekspor nikel dan bauksit dari target yang diberikan pemerintah. ”Kita on progress karena izin­nya baru April, tapi kalau refleksikan realisasi Juli sudah tergambar.” (Nyu/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya