Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
MODALKU, perusahaan rintis (start-up) teknologi keuangan yang bergerak di bidang peer-to-peer lending, masuk ke dalam Fintech 250, daftar perusahaan-perusahaan terbaik di dunia yang melakukan terobosan inovasi di bidang teknologi finansial. Perusahaan yang berbasis di Jakarta itu menjadi satu-satunya start-up asal Asia Tenggara yang masuk ke daftar tersebut.
"Kami sangat bangga telah terpilih untuk masuk Fintech 250 yang merupakan daftar kelas dunia," ujar CEO Modalku Reynold Wijaya melalui pernyataan resmi, Kamis (6/7).
Modalku merupakan perusahaan financial technology (fintech) yang fokus pada usaha kecil dan menengah (UKM) yang membutuhkan alternatif pinjaman modal. Hingga saat ini, Modalku secara kolektif telah menyalurkan sekitar Rp500 miliar ke 650 pinjaman UKM di Asia Tenggara.
Reynold mengatakan start-up yang juga beroperasi di Singapura dan Malaysia itu akan terus melakukan inovasi di bidang fintech untuk memenuhi kebutuhan dan karakteristik pasar yang berbeda-beda.
Menurut Reynold, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total kebutuhan pembiayaan Indonesia sekitar Rp1.600 triliun per tahun. Namun, layanan keuangan yang ada saat ini hanya mampu memenuhi sekitar sepertiga dari kebutuhan tersebut. Dengan demikian, masih ada kebutuhan pembiayaan lebih dari Rp1.000 triliun setiap tahun.
"Kami yakin inovasi Modalku bisa meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang dapat mendukung inklusi keuangan dan turut memajukan ekonomi Indonesia," tandas dia.
CEO CB Insight Anand Sanwal, perusahaan riset industri startup yang merilis Fintech 250 mengungkapkan dunia layanan keuangan akan mengalami lebih banyak perubahan dalam 10 tahun ke depan dibandingkan 100 tahun terakhir.
"Transformasi ini dipicu sekelompok perusahaan start-up nonkonvensional yang cerdas. Fintech 250 berisi perusahaan-perusahaan start-up fintech terbaik di dunia. Mereka mengadopsi teknologi terkini dan model bisnis baru ke industri keuangan. Inovasi mereka akan membawa perubahan permanen terhadap cara masyarakat menangani keuangan dan menjalankan bisnis," ujar dia.
Dia mengatakan, start-up yang masuk daftar dipilih berdasarkan kesehatan dan potensi pertumbuhan. Melalui pendekatan objektif berbasis bukti dan statistik akan muncul prediksi potensi kesuksesan perusahaan.(Pra/E-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved