Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KETUA terpilih Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2017-2022 Wimboh Santoso menargetkan efisiensi anggaran terjadi pada kerja yang akan dipimpinnya.
"Tentunya kami harus melihat bagaimana bisa efisien dalam menggunakan anggaran. Itu merupakan target pertama yang harus kami lakukan," ujarnya seusai pengukuhan jabatan di Ruang Rapat Paripurna DPR RI, kemarin (Kamis, 6/7).
Sebisa mungkin, harap Wimboh, OJK tidak menggambil anggaran APBN. Namun, seberapa jauh efisiensi bisa dilakukan, pihaknya menunggu setelah resmi menjalankan jabatan. "Semaksimal mungkin ya enggak (mengambil dana APBN). Kami upayakan efisien,"
Mengenai posisi para anggota dewan komisioner yang terpilih, Wimboh mengaku belum memutuskan dan baru akan dipilih pada saat rapat pada 21 Juli mendatang setelah dia melakukan sumpah jabatan. Perubahan posisi juga dia katakan bergantung pada kesepakatan pascarapat.
"Posisi anggota nanti akan diputuskan dalam rapat 21 Juli. Setelah disumpah, baru diadakan rapat. Saya belum disumpah kan belum sah. Nanti hari pertama setelah dilantik, <>ketemu, ngobrol," tegasnya.
OJK ke depan, kata Wimboh, diharapkan mampu menstabilkan sektor keuangan. Kebijakan-kebijakan OJK juga diharap memfasilitasi kemakmuran masyarakat dan memberikan stimulus terciptanya kesempatan bekerja untuk mengurangi jumlah rakyat miskin. Selain itu, kebijakan OJK harus bisa memfasilitasi investasi secara umum juga baik asing maupun investor lokal.
Kemarin, Sidang Paripurna DPR mengesahkan terpilihnya Wimboh dan enam anggota Dewan Komisioner OJK lainnya. Rapat internal OJK pada 21 Juli akan menentukan posisi enam anggota tersebut untuk bidang tugas masing-masing. (Try/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved