Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
HARGA pangan di sejumlah daerah cenderung stabil, bahkan mengalami penurunan harga pasca-Lebaran. Selain berkat keberhasilan pengendalian harga yang dilakukan pemerintah, kestabilan juga ditunjang faktor aktivitas pasar yang belum berjalan efektif karena libur.
"Harga pangan masih tolerable karena aktivitas pasar belum sepenuhnya berjalan seperti hari-hari biasa," ucap Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Tjahya Widayanti melalui pesan singkat, kemarin (Sabtu, 1/7).
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan harga pangan bisa terus stabil karena stok hingga akhir tahun mencukupi. Untuk itu, pihaknya akan menjaga pasokan dan mengawasi harga acuan sejumlah bahan pokok. Pemerintah pun akan menambah bawang putih untuk masuk harga acuan guna meredam harga yang sempat tinggi beberapa bulan belakangan ini.
"Kami akan menjaga pasokan dan memantau harga acuan. Khusus bawang putih, kami akan tetapkan HET (harga eceran tertinggi)," imbuh Enggar.
Guna terus menjaga kestabilan harga, Kemendag berencana membuat sistem pengendalian harga pangan. Namun, dia belum bisa menjelaskan detail sistem tersebut karena masih dalam tahap pembahasan.
Turun harga
Klaim Kemendag berkenaan dengan stabilnya harga pangan segaris dengan pantauan Media Indonesia di berbagai daerah. Pasca-Lebaran, sejumlah kebutuhan pokok relatif stabil, bahkan cenderung turun di Banyumas, Jawa Tengah (Jateng).
Kendati masih tinggi, harga bawang putih di Pasar Manis, Purwokerto, mengalami penurunan menjadi Rp75 ribu per kg dari Rp90 ribu per kg. Bahkan, di Pasar Ajibarang, Banyumas, harga menjadi Rp55 ribu per kg.
"Sebetulnya saat Ramadan lalu harga bawang putih cenderung tinggi. Namun, saat sekarang sudah relatif turun, menjadi Rp75 ribu per kg. Itu untuk bawang putih jenis kating. Kalau bawang putih jenis kepel, hanya berkisar Rp40 ribu per kg," kata Samini, 47, pedagang di Pasar Manis, kemarin.
Menurut Samini, harga kebutuhan pokok lainnya seperti daging sapi dan daging ayam juga relatif stabil. "Untuk harga daging sapi kualitas super masih berkisar Rp130 ribu per kg, sedangkan daging ayam mencapai Rp36 ribu per kg. Harga masih cukup tinggi karena permintaan juga tinggi.
"Di Pasar Ajibarang, harga daging ayam mencapai Rp32 ribu per kg. "Harga tersebut masih stabil dan ada kecenderungan turun," ujar Kamsiah, 52, pedagang di pasar setempat.
Penurunan harga pangan juga terjadi di pasar tradisional Klaten, Jateng. Penurunan harga komoditas pangan tersebut, antara lain cabai, bawang putih, telur, dan daging ayam. Berdasarkan pantauan di Pasar Induk Klaten, kemarin, harga cabai rawit ialah Rp19 ribu per kilogram (kg), turun Rp5.000 dari harga tiga hari lalu. Cabai keriting, yang semula Rp16 ribu turun menjadi Rp9.000 per kg dan cabai teropong Rp16 ribu dari sebelumnya Rp20 ribu per kg.
"Pasca-Lebaran harga cabai terus turun. Cabai rawit sekarang hanya Rp19 ribu per kg. Padahal, menjelang bulan puasa harganya Rp45 ribu per kg," kata Ngatmi, pedagang. Selain cabai, harga bawang putih terus bergerak turun, dari Rp85 ribu menjadi Rp50 ribu per kg pada H-6 Lebaran. (LD/JS/BB/WJ/E-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved