Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
SEBANYAK 16 bank mempersiapkan pembiayaan sindikasi untuk pembangunan ruas tol Pemalang-Batang di Jawa Tengah yang menghabiskan biaya sekitar Rp4,88 triliun.
Pembiayaan atau kredit sindikasi 16 bank akan menutup sebagian dari total kebutuhan anggaran pembangunan ruas tol sepanjang 39,29 km tersebut hingga Rp3,2 triliun.
"(Dari 16 bank) BNI (PT Bank Negara Indonesia Tbk) menyiapkan pembiayaan terbesar ketimbang anggota sindikasi lain, yaitu mencapai Rp1,5 triliun, atau 46% dari jumlah nilai kredit sindikasi," kata Wakil Dirut BNI Herry Sidharta seusai penandatanganan perjanjian kredit sindikasi di Jakarta, Rabu (24/5).
Hadir pula, Direktur Operasional PT Waskita Karya Bambang Riyanto, Dirut PT Pemalang Batang Tol Road Supriyono, dan direksi dari 15 bank peserta sindikasi.
Menurut situs Bank Indonesia, kredit sindikasi ialah pemberian kredit oleh sekelompok bank kepada satu debitur, yang jumlah kreditnya terlalu besar jika diberikan satu bank saja.
Biasanya, kredit sindikasi untuk membiayai satu atau beberapa proyek pembangunan gedung, pabrik, dan infrastruktur.
Herry mengatakan BNI bertindak sebagai mandated lead arrangers and bookrunner serta menjalankan semua fungsi keagenan pada perjanjian kredit sindikasi tersebut.
Bank lain yang jadi anggota sindikasi ialah Bank Panin, Bank Artha Graha, Bank Jateng, Bank Sumut, BPD Bali, Bank Nagari, Bank DIY, Bank ICBC, dan Bank Sulselbar. Juga, Bank Jambi, Bank Kalteng, Bank Maluku Malut, BNI Syariah, Bank Aceh Syariah, Bank DIY Syariah, dan BJB Syariah.
Bank Panin menyalurkan pembiayaan Rp220 miliar. BNI Syariah dan Bank Aceh Syariah masing-masing Rp200 miliar.
Kolaborasi solid
Herry melanjutkan, perjanjian kredit sindikasi itu menunjukkan semakin luasnya minat sektor perbankan yang bersedia menyalurkan pembiayaan ke sektor infrastruktur strategis seperti ruas tol Pemalang-Batang.
"Kolaborasi solid pada sektor perbankan dalam pembiayaan jalan tol menjadi faktor penting percepatan pembangunan sektor infrastruktur yang tengah digagas oleh pemerintah," tutur Herry.
Seperti diketahui, pembangunan ruas tol Pemalang-Batang dimulai dengan ground breaking oleh Presiden Joko Widodo pada 17 Juni 2016 di gerbang tol Desa Pasekaran, Batang, Jawa Tengah.
Terkait dengan itu, beberapa waktu lalu Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad juga meminta pelaku industri keuangan termasuk keuangan syariah untuk mengakselerasi pembiayaan proyek infrastruktur.
Kontribusi industri keuangan syariah saat ini untuk pembiayaan program infrastruktur masih relatif minim.
Pembiayaan keuangan syariah baru berupa pembiayaan sindikasi dengan kontribusi nilai kecil. (Ant/E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved