Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
MULAI menggeliatnya pasar properti di Tanah Air turut menciptakan sejumlah inovasi baru dalam teknologi bahan bangunan, baik untuk keperluan konstruksi maupun material akhir bangunan (finishing materials).
Inovasi tersebut juga membuat sektor konstruksi yang terdiri dari properti dan infrastruktur menunjukkan pertumbuhan yang signifikan pada tahun ini.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Arlinda, mengungkapkan selama Januari-Februari 2017 sektor konstruksi tumbuh sebesar 10,27% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dengan nilai mencapai US$378 juta.
Hal itu disumbangkan oleh geliat properti dan infrastruktur yang saat ini digalakkan pemerintah.
"Kinerja ekspor bahan bangunan juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dengan sumbangan 3% dari total ekspor nasional. Ekspor bahan bangunan mencapai US$2,29 miliar. Tujuan ekspor terutama ke Australia, Singapura, Jepang, dan Malaysia," kata Arlinda di sela-sela perhelatan pameran teknologi bahan bangunan, Indobuild Tech 2017, Rabu (17/5), di Serpong, Tangerang Selatan.
Sejumlah inovasi dalam teknologi bahan bangunan untuk properti ditunjukkan Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Banten Mukodas Syuhada.
Pihaknya sedang mengembangkan bambu untuk menggantikan material kayu yang digunakan sebagai bahan bangunan.
Bambu dapat digunakan untuk menggantikan fungsi logam, kayu, plastik, dan benang.
Pengujian untuk bambu dilakukan IAI Banten di Bandung, Jawa Barat.
"Bahan bangunan ini suka atau tidak suka ikut menciptakan kerusakan lingkungan karena semen dan batu diambil dari bukit untuk menunjang konstruksi. Dengan teknologi saat ini, kami mencoba membangun tanpa merusak lingkungan. Kami mengeksploitasi bambu sebagai investasi masa depan. Bambu berusia 7 tahun sudah bisa digunakan untuk material bahan bangunan jika dibandingkan dengan kayu ulin dan kayu jati yang harus menanam dalam waktu yang lama," katanya.
Ruko
Sejumlah produsen bahan bangunan juga menampilkan inovasi terbaru dalam pameran yang diselenggarakan PT Debindo ITE selama 17-21 Mei.
Salah satunya ditunjukkan Jayaboard yang mengeluarkan produk gipsum terbaru yang menggunakan teknologi panel papertouch yang mudah dipasang dan dibersihkan.
Sejumlah motif yang disediakan juga memberikan imajinasi menarik pada plafon ruangan.
Inovasi bahan bangunan juga diperkenalkan PT Tatalogam Lestari yang meluncurkan Domus Ruko sebagai solusi membangun rumah toko (ruko) secara cepat dan kuat.
Dengan Domus Ruko, konsumen bisa membangun ruko secara mandiri atau solusi bagi pemilik ruko konvensional yang ingin menambah lantai bangunan secara ekonomis.
Dengan menggunakan material baja ringan, konsumen hanya tinggal menyusunnya di lapangan untuk membangun ruko.
"Terobosan inovasi dan teknologi terbaru menjadi solusi bagi pengembang untuk kebutuhan sektor konstruksi, properti, dan infrastruktur," kata Presiden
Direktur PT Debindo ITE Effi Setiabudi. Indobuild Tech 2017 yang merupakan ajang ke-15 diikuti 550 perusahaan dari 20 negara yang merupakan produsen (manufacturer) agen tunggal dan distributor dari agen besar. (S-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved