Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH Indonesia dan parlemen Uni Eropa akan segera bertemu untuk membahas report on palm oil and deforestation of rainforest atau resolusi minyak sawit oleh Uni Eropa.
Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bidang Pendanaan Pembangunan Bappenas, Kennedy Simanjuntak, mengatakan pertemuan itu dilakukan pekan depan di Indonesia.
Menurutnya, akan ada tiga poin yang dibahas. Pertama, penyampaian bahwa Indonesia telah memiliki sertifikasi (ISPO) untuk CPO. Masalah kedua, soal implementasi yang belum semuanya dimulai.
“Lalu ketiga, paling sulit untuk Eropa memahami sertifikasi sesuai dengan mereka setelah mengetahui pelaksanaannya,” ujar Kennedy di sela-sela peluncuran Blue Book Uni Eropa-Indonesia di Hotel Le Meridien, Jakarta, Selasa (16/5).
Dia berharap pertemuan itu nantinya bakal membuat parlemen Uni Eropa memahami industri CPO Indonesia. Kennedy mengungkapkan parlemen Eropa akan datang ke Jakarta dan Riau untuk melihat langsung kondisi perkebunan sawit yang tidak bertujuan merusak hutan seperti yang dituduhkan selama ini.
Seperti diberitakan, awal April lalu parlemen Uni Eropa mengeluarkan resolusi sawit dan melarang biodiesel berbasis kelapa sawit dari Indonesia. Alasannya, pekebunan sawit di Indonesia dinilai menciptakan deforestasi, korupsi, dan pelanggaran HAM, juga melibatkan pekerja anak.
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend membenarkan adanya pertemuan enam anggota parlemen Uni Eropa dengan pemerintah Indonesia pada minggu depan.
“Para anggota akan datang ke perkebunan (sawit) di Riau dan semoga ini akan memberi pemahaman lebih baik dengan pemerintah dan masyarakat di Jakarta. Mereka akan berada di sini selama dua hari,” jelasnya.
Guerend memahami perlunya diskusi mengenai resolusi sawit Uni Eropa mengingat pasar terbesar ekspor CPO Indonesia ialah Eropa.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, kendati diembuskan soal isu lingkungan, permintaan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Indonesia dari negara-negara Eropa dan Amerika Serikat malah meningkat. Enggar mengatakan peningkatan permintaan ekspor bahkan menyentuh angka 15%-20%. (Ire/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved