Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Jungkir Balik yang Positif

MI/FARIO UNTUNG
27/12/2015 00:00
Jungkir Balik yang Positif
(Dok. B-BOY INDONESIA)
SEIRING dengan DJ Mdee dan DJ Klapr memainkan musik hip hop, sekelompok anak muda naik ke panggung. Mereka berdiri dalam grup-grup terpisah dan mulai melakukan pemanasan.

Itulah tanda bahwa battle akan segera dimulai. Ini bukan perkelahian antargeng, melainkan istilah mereka untuk adu kemahiran break dance.

Begitu nama kelompok mereka dipanggil, satu per satu anak muda itu 'berjungkir' balik di atas bidang dansa berukuran 3 x 4 meter. Ada yang berdiri dengan kepala di bawah atau satu tangan, dan beberapa kali terdiam layaknya patung sebelum kemudian berjungkir balik lagi.

Para pria pelaku break dance ini disebut juga dengan break boy (B-boy). Karena itu, ada pula sebutan B-girl untuk para wanita. Namun, sebutan yang lahir pada 70-an di komunitas anak muda Afrika Amerika dan Puerto Rico di Amerika Serikat ini kemudian tersingkir dan kini pelakunya lebih umum disebut breaker.

Hamdi Fabas, Ketua Umum B-Boy Indonesia mengungkapkan perkembangan break dance di Indonesia kian pesat. Mereka juga terus meningkatkan ketangkasan menguasai gaya yang sudah ada dan juga berusaha menciptakan gaya baru.

"Berlatih dan menemukan gaya-gaya baru merupakan kegiatan yang setiap saat kita lakukan jika sudah berada di dance floor," ungkap Hamdi kepada Media Indonesia, Jumat (18/12).

Beberapa gaya umum pada break dance ialah top rock, down rock, freeze, head spin, dan wind mill. Gaya top rock bisa dibilang gaya dasar dan selalu menjadi pembuka di tiap break dance. Gaya ini dilakukan dengan berdiri normal. Kaki bergerak lincah dengan berbagai ritme dan bisa saling menyilang maju mundur.

Gaya down rock juga dilakukan dengan kepala di atas, tetapi hampir keseluruhan tubuh melantai, alias tangan dan kaki menempel di lantai, tetapi tetap dengan melakukan berbagai variasi gerakan.

Sementara gaya head spin dan wind mill dilakukan sesuai dengan arti nama gerakan itu, yakni berputar dengan tumpuan kepala dan membuat tubuh layaknya baling-baling.

Hamdi yang juga merupakan salah satu personel break dance dari grup Jakarta Break In menjelaskan jika saat ini sudah ada banyak komunitas, grup, ataupun kelompok break dance di Indonesia. Menurutnya, jumlah personel dan grup yang tergabung di dalam B-BOY Indonesia saat ini sudah mencapai 5.000 anggota.

"Jumlah yang terdata saat ini ada 5.000. Namun, yang aktif sekitar 1.000-1500 anggota dan jika ada event nasional yang biasanya meramaikan sampai 1.000 anggota," jelasnya.

Menurut Hamdi, wadah yang sudah eksis sejak 2003 itu telah mengalami perubahan ketika pertama kali dibentuk pada 1980. Saat itu, kebanyakan dari para anggota hanya menjadikan satu grup sebagai inti dari segala kegiatan break dance di Indonesia.

"Jadi dulu itu seperti ada persaingan tidak sehat. Nah, sekarang kita ubah, semua boleh memiliki grup dan bisa bersaing secara sehat antarsatu dengan yang lainnya," sambung pria yang sudah menggeluti break dance sejak 14 tahun silam ini.

Melalui kompetisi dalam negeri, anggota-anggota B-BOY Indonesia bisa beberapa kali mengikuti serangkaian perlombaan break dance internasional seperti di Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Taiwan. "Pastinya kalau ada kompetisi di luar negeri untuk mewakili Indonesia, kita akan melakukan penyisihan tingkat nasional terlebih dahulu untuk bisa mewakili Indonesia," paparnya.

Kompetisi itu di antaranya mengikuti standar yang ada di peraturan dunia internasional seperti kompetisi Germany Battle of The Year, South Korean R16, dan United States Freestyle Session. Dengan itu, para B-BOY Tanah Air pun bisa berbicara banyak di ajang internasional. B-BOY Indonesia telah meraih juara satu kategori 3 on 3 di Malaysia, juara dua freestyle session di Singapura, dan juara satu 3 on 3 floorskills di Taiwan.

Gaya hidup positif
Meskipun penampilan terlihat tanpa aturan, Hamdi mengatakan banyak nilai-nilai positif yang sebenarnya menyebar di komunitas breaker. Seorang breaker, menuturnya, sudah dipastikan akan terbebas dari dunia narkoba dan alkohol.

"Mana mungkin seorang pecandu dan pemabuk bisa mengangkat badannya di atas dance floor? Jadi sudah dipastikan kegiatan kami ini sangat positif untuk anak-anak muda Indonesia," tegasnya.

Jika digeluti serius, break dance juga dapat meningkatkan kebugaran tubuh dan kekuatan otot. Pasalnya, gerakan seperti top rock, down rock, foot work, freeze, head spin, dan wind mill, masing-masing membutuhkan kekuatan tangan, kaki, dan kepala.

Hal positif lain juga diutarakan Ronald Victor. Pria kelahiran 30 tahun silam lalu itu mengaku sudah bergelut di dunia break dance sejak 1997. Menurutnya, banyak hal positif yang didapat dirinya sejak bergabung menjadi breaker.

"Saya pikir olahraga ini sifatnya positif. Mulai dari olahraga untuk mendapatkan kebugaran tubuh, tantangan untuk para B-BOY dan melatih kreativitas otak saat hendak menemukan gaya baru," ungkap Ronald.

Ditemui di sela-sela acara duel itu, Ronald terlihat pula membawa seorang anak kecil berumur 10 tahun untuk diajak berduet. Soal rekan duetnya ini, Ronald mengaku senang bisa memperkenalkan break dance pada generasi muda. "Saya ikut perlombaan ini dengan anak kecil, jadi duet. Saya berharap olahraga ini bisa terus ada di Indonesia dan mereka-mereka lah yang bisa menjadi generasi penerus," pungkasnya. (M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik