Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
Mobil listrik bukan cuma wacana. Di Depok, Jawa Barat, sudah ada lo! Istimewanya, yang membuat ialah anak-anak mahasiswa!
Tanpa polusi suara, udara, dan tidak bergantung pada bahan bakar fosil, mobil jenis ini jadi kabar gembira. Di Jepang dan Kanada, mobil jenis ini sudah banyak melintas di jalanan.
Nah, di Indonesia, Kelompok Studi Mahasiswa (KSM) Mobil Listrik (Molis) Politeknik Negeri Jakarta merintis itu. "Kami terbentuk dari 2009 dalam bentuk paguyuban, membuat mobil untuk lomba. Baru diresmikan jadi KSM pada 2012," ujar Danu, penanggung jawab divisi mekanik.
"Kami belajar mendesainnya dari berbagai diskusi bareng serta yang didapat di kelas. Bisa juga dari jurnal dan bertanya pada alumni serta dosen. Kebanyakan sumber kami dapat dari internet," lanjut Danu.
Kolaborasi
Diskusi antaranggota tim kian intens ketika mereka bersiap mengikuti berbagai lomba mobil listrik. Mereka terus mematangkan kerja sama, membahas timeline, dan tentunya bekerja keras mematuhi jadwal kerja yang ditetapkan.
Garasi Molis
"Kami bekerja di Garasi Molis, yang disediakan khusus pihak kampus dan biasa jadi tempat kumpul anggota KSM. Kami mengawali prosesnya dengan memastikan tujuan pembuatan mobil dan berapa penumpang yang diinginkan di dalam mobil, baru ditentukan berapa bobotnya," ujar Danu.
Selanjutnya, kecepatan mobil pun ditentukan, sesuai spesifikasi daya motor listrik. Setelah rangkaian kerja hitung-menghitung itu dilalui, giliran desain molis yang digarap. Desain dibuat menggunakan perangkat lunak. Setelah semua rancangan teknis dan desain diselesaikan, giliran mengeksekusinya dalam proses fabrikasi. Ketika mobil jadi, test drive pun dilakukan!
Danu berkisah, universitas yang mengembangkan molis sebenarnya telah banyak. Namun, pemerintah baru secara khusus mendukung lima kampus untuk riset molis, yaitu Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Sebelas Maret, dan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Karena itu, dana dan alat sering kali menjadi kendala KSM Molis PNJ. "Kami mengupayakan dukungan melalui sponsor, dana usaha, dan dana pribadi. Indonesia harus berjaya dengan molis!" tandas Danu semangat. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved