Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
"KAMU tahu enggak sih aku itu pusing setiap kali buka sosial media, TV, radio semua isinya tentang pilkada. Kamu itu cuma diiming-imingi sama mereka (calon kepala daerah). Nanti juga kalau mereka menang, hidupmu masih begitu-begitu saja," kata Abdul.
"Tapi aku yakin mereka itu enggak cuma janji-janji doang. Kita sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab, kita harus punya pilihan. Mereka para calon pemimpin juga akan berusaha supaya kota kita berkembang dan bisa bersaing di tingkat internasional," ujar Aldino.
Perbincangan antara Abdul dan Aldino itu berlangsung dalam film pendek berjudul Kelak karya siswa SMK Negeri 48 Jakarta. Kelak menjadi juara 2 dalam Festival Film Pendek SMA Se-Jakarta 2017. Tema yang dikisahkan dalam film-film dalam kompetisi ini, anak-anak muda yang masih belum peduli politik, padahal pemilihan kepala daerah (pilkada) sudah menghampiri. Umumnya mereka sudah punya KTP yang menandai status sebagai pemilih pemula.
Diselenggarakan komunitas wartawan Balai Kota/ DPRD DKI Jakarta, pemutaran 6 film pendek yang masuk nominasi ini diadakan di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (9/1). "Acara ini diikuti lebih dari 30 sekolah. Namun setelah melalui proses seleksi, terdapat 6 nomine yang akan dipilih 3 pemenang," kata Ahmad Zubair, Ketua Koordinator Wartawan Balai Kota/DPRD DKI Jakarta.
Ahmad mengungkapkan kegiatan yang bertema Aku sudah punya pilihan sesuai dengan kondisi Ibu Kota yang tengah menyongsong pesta demokrasi warga Jakarta lima tahunan. Acara ini menjadi ajang mengembangkan minat, bakat, kreativitas di bidang perfilman sekaligus menumbuhkan kesadaran para pelajar sebagai pemilih pemula.
Bagi tugas
Setiap kelompok terdiri dari 5 sampai 10 orang. Mereka membagi tugas untuk menjadi sutradara, aktor, hingga editor video. Sebagian besar siswa memang telah memahami dasar-dasar produksi film.
"Dari hasil seleksi, terlihat kreativitas para pelajar sekolah menunjukkan potensi signifikan untuk untuk dikembangkan," kata Ahmad. Beragam ide kreatif diwujudkan, pun strategi yang mereka lakukan untuk membuat film. Mereka melakukan pemilihan aktor, melakukan syuting selama beberapa hari dan melewati proses editing video.
"Ide jalan ceritanya kami buat rembukan, konsepnya menggunakan aliran realis yang dapat membawa penonton masuk dalam cerita tokoh utama," kata Dio Alfareza, kelas 12 SMK Negeri 51 Jakarta yang menjadi sutradara sekaligus menang sebagai juara pertama.
Realis yang dimaksud Dio menampilkan subjek sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu agar memperlihatkan kebenaran.
"Film pendek kami paling berbeda, sebagai youtuber saya memakai ide vlog dalam membuat film pendek. Penonton jadi tahu kerja di balik bikin vlog," kata Abdullah Farhan, kelas 12 SMA Negeri 97 Jakarta. Menurutnya, vlog yang sedang tren pada anak muda ini mampu membawa angin segar pada industri film.
Semua film melalui proses penjurian yang alot oleh Hendro Masto (wartawan senior), Wahab Syah (sutradara film) dan Bang Dedy (editor film). "Film pendek yang menjadi juara 1 ini memiliki peran cerita yang kuat, pengambilan gambar juga beragam, begitu juga dengan proses edit yang dinamis," kata Wahab Syah.
Melek politik
Umumnya permasalahan yang diangkat, seputar kegiatan pelajar yang baru pertama kali memiliki KTP-E dan akan menjadi pemilih pemula pada pilkada DKI. Mereka berpendapat tidak perlu menutup mata, ataupun bimbang menggunakan hak pilih, justru harus menggunakan hak pilih secara tepat. "Dengan tema pilkada ini kami memiliki keuntungan untuk menggarap film pendek karena dekat dengan kita, baik itu dari medsos, televisi dan lainnya," kata Abdullah Farhan, kelas 12 SMA Negeri 97 Jakarta.
Di mata sebagian anak muda, politik memang dianggap sebagai sesuatu yang bersifat kaku dan mereka tidak mau ikut campur terlalu dalam. Padahal, peran pemuda sangat penting. Anak muda yang punya pemikiran-pemikiran kritis diharapkan dapat membawa perubahan bagi negerinya. Yuk nyoblos! (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved