Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Apa Beda FOMO dan FOPO yang Sama-sama Terkait Kecemasan?

Nike Amelia Sari
22/11/2023 20:00
Apa Beda FOMO dan FOPO yang Sama-sama Terkait Kecemasan?
FOPO merupakan ketakutan atau kecemasan akan pendapat orang lain terhadap diri kita.(Unsplash/ Afif Ramdhasuma)

KITA sudah cukup lama mengenal istilah FOMO yang merupakan akronim dari fear of missing out alias ketakutan atau kecemasan akan ketinggalan tren atau momen tertentu. Tren itu bisa beragam, mulai dari fesyen, hobi, acara tertentu seperti konser atau aksi publik, dan lainnya.

 

Setelah FOMO, kini muncul istilah FOPO yang juga terkait ketakutan atau kecemasan. Merupakan akronim dari fear of people’s opinion, FOPO merupakan ketakutan atau kecemasan akan pendapat orang lain. Belakangan ini, salah satu contoh FOPO yang banyak ditemui adalah ketakutan tentang pendapat orang lain ketika kita memilih suatu sikap terkait serangan Israel atas Palestina. Ketakutan ini bisa menyebabkan seseorang tidak berani menyuarakan sikapnya.

 

 “Pendapat beberapa orang memang penting, dan bisa berdampak signifikan terhadap jalan hidup seseorang,” kata Michael Gervais, psikolog yang ahli dalam hubungan antara pikiran dan kinerja manusia, seperti dikutip dari situs CNBC. "Tapi FOPO, rasa takut terhadap opini orang lain, dapat membatasi potensi Anda dan mencegah Anda melakukan apa yang Anda merasa terpanggil untuk melakukannya," lanjutnya.

 

Dampak FOPO

 

Menurut Gervais, FOPO dapat memengaruhi kehidupan seseorang dan membuat orang tersebut menjalani hidup dalam pandangan orang lain. Dalam soal pekerjaan, terlalu kuatnya FOPO bisa membuat kinerja Anda menurun. "Hal ini dapat memperlambat pengambilan keputusan dan menurunkan pengambilan risiko, kreativitas, inovasi dan kolaborasi," lanjutnya.

 

Lalu, bagaimana cara mengatasi FOPO? Berikut kiat dari Gervais:

 

1. Fokus dengan hal yang dalam kendali Anda.

Ingatkan diri bahwa, bagaimanapun, Anda tidak dapat mengontrol pendapat orang lain. Jadi, merupakan hal yang sia-sia jika Anda terlalu berusaha menyenangkan orang lain. Sebaliknya, Anda lebih baik fokus dengan hal-hal yang bisa Anda kendalikan, yakni kehidupan Anda sendiri. Selain itu, penting pula untuk tetap mengendalikan respon Anda atas pendapat orang lain. Meski orang lain dapat memberikan pendapat negative, penting untuk Anda tetap menjaga emosi.

 

2. Kenali prinsip-prinsip hidup Anda.

 

Jika Anda mengenali dan paham prinsip-prinsip hidup dan nilai-nilai diri, maka Anda lebih jernih memandang pendapat orang lain. Anda dapat menilai jika pendapat itu selaras dengan prinsip Anda, ataupun sebaliknya. Kecemasan dan ketakutan umumnya akan mudah muncul jika Anda sendiri tidak memiliki prinsip hidup yang kuat. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya