Tengok saja Katedral Milan dengan fasad marmernya yang indah dan megah serta gedung opera paling terkenal di dunia, La Scala. Kedua bangunan tersebut tidak pernah sepi dari kehadiran wisatawan yang sengaja datang untuk mengetahui secara detail maupun sekadar mengagumi kemegahannya dari luar.
Katedral Milan yang merupakan katedral gotik terbesar di dunia menjadi tempat wisata paling populer di Milan. Wisatawan biasanya mengawali wisata di kota itu dari gereja berwarna abu-abu muda yang pembangunannya dimulai pada 1386 tersebut. Katedral ini memiliki 135 menara dan atapnya dihiasi sekitar 3.200 patung. Untuk dapat melihat lebih dekat atap dan pemandangan Kota Milan, kita bisa naik dengan menggunakan lift atau melalui anak tangga.
Bagian dalam katedral lebih menakjubkan lagi. Pilar-pilar yang berjajar masif dan lantai marmer bercorak bunga terlihat sangat indah. Gereja ini tidak memungut biaya kepada wisatawan yang ingin melongok bagian dalam, terkecuali kepada mereka yang ingin memotret. Dengan membeli tiket seharga 2 euro di loket yang berada di bagian dalam gereja, kita diperbolehkan memotret sepuasnya berbagai sudut gereja yang masa pembangunannya berlangsung 500 tahun itu.
Seperti halnya di Bologna, di bagian luar Katedral Milan juga terhampar alun-alun nan luas bernama Piazza Duomo. Di alun-alun itu pula terdapat patung raja pertama Italia, Vittorio Emanuele yang di sekelilingnya tidak pernah sepi dari wisatawan.
Belanja premium
PIAZZA DUOMO Bagi penyuka belanja fesyen dan barangbarang bermerek, setelah mengunjungi katedral dan Piazza Duomo, biasanya itu sekaligus menjadi awal untuk memuaskan diri dengan membeli barang-barang mahal. Pusat perbelanjaan terbesar dan termegah di Milan bernama Galeri Vittorio Emanuele berada tepat di samping katedral dan Piazza Duomo, bahkan hanya beberapa langkah.
Galeri yang dibangun pada 1867 itu terdiri dari dua lantai dengan sebagian atap terbuat dari kaca besar berbentuk melengkung setengah lingkaran. Di dalam bangunan yang terdiri dari dua lantai itu berjajar butik-butik hampir seluruh barang bermerek, bar, serta restoran.
Setelah memasuki pusat perbelanjaan ini, mereka yang hobi berbelanja dipastikan bakal lupa waktu, bahkan merasa kekurangan waktu, sebab apa pun yang disajikan di butik-butik tersebut sangat memesona sehingga membuat lapar mata.
Injak agar kembali
TREM, SALAH SATU ALAT TRANSPORTASI DI MILAN
Selain penuh dengan butik yang bisa menguras limit kartu kredit, di dalam gedung yang juga menjadi penghubung katedral dan Gedung Opera La Scala tersebut juga terdapat tempat menarik untuk disinggahi, tepatnya di tengah lantai dasar.
Pada selasar yang memisahkan empat bagian gedung itu menghampar lantai marmer bergambar anjing yang dekat bagian ekornya cekung berbentuk mangkuk.
Siapa pun yang menginjak cekungan tersebut, kemudian memutarkan badan 360 derajat dipercaya bisa membuatnya kembali ke Kota Milan suatu saat. Benar atau tidak tentang itu, yang pasti kawasan lukisan anjing tidak pernah sepi dari wisatawan. Mereka dengan sabar antre untuk bergantian mencoba menginjak cekungan, tentu guna mendapat peruntungan bisa kembali ke Milan.
Milan memang memiliki sejuta pesona untuk membuat para pengunjungnya ingin kembali. Bagaimana tidak, sejumlah tempat menarik lainnya ada di kota ini. Selain Katedral Milan, Piazza Duomo, Galeri Vittorio Emanuele, Gedung Opera La Scala, masih ada Basilica Sant'Ambrogio, gereja tertua di Milan yang dibangun pada tahun 379 hingga 386 sebelum Masehi yang juga patut dikunjungi.
Lukisan perjamuan terakhirSelain itu, pencinta seni bisa melongok karya Leonardo da Vinci, yaitu lukisan perjamuan terakhir di Gereja Santa Maria delle Grazie. Lukisan tersebut masih utuh meski bangunan tempat menyimpannya pernah dibom pada Perang Dunia II, 1943. Bagi mereka pencinta sepak bola, terutama fan klub kenamaan AC Milan bisa berkunjung ke Stadion San Siro meski tidak ada jadwal pertandingan.
Di stadion dengan bangunan bagian luar berornamen spiral itu, siapa pun bisa sejenak duduk di tribune penonton, bahkan masuk ke ruang ganti para pemain, lalu menjajal kursi merah berlogo AC Milan yang biasa mereka duduki, termasuk kursi Paolo Maldini yang legendaris.(Patna Budi Utami/M-1)