Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Manfaat Bermain Eksperimen Bagi Anak

Nike Amelia Sari
23/8/2022 07:00
Manfaat Bermain Eksperimen Bagi Anak
Eksperimen dapat melatih anak mengelola emosi dan tidak mudah menyerah.(Sofatutor/ Unsplash)

AKTIVITAS eksperimen kecil dan sederhana yang dilakukan oleh orangtua bersama anak dapat memberikan dampak yang bagus untuk perkembangan anak. Eksperimen kecil itu bisa sangat sederhana, seperti ketika ibu membiarkan anak untuk membantu memasak. Mencoba-coba menakar garam dengan benar, sudah dapat menjadi aktivitas positif bagi anak.

 

Bisa pula, eksperimen dilakukan dengan mencoba memadu-madukan makanan yang tidak biasa. Misalnya, mengajak anak mencoba memadukan kentang goreng dengan es krim.  Dengan eksperimen, anak akan terdorong berani mencoba dan mengasah pikiran kritis.

 

Di sisi lain, aktivitas ini memang tidak jarang terasa berat bagi orangtua yang sudah terlalu lelah dengan rutinitas. Orangtua tidak punya lagi energi dan kesabaran untuk menemani anak dan membereskan perabot yang digunakan.

 

Meski begitu Psikolog Anak, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi  mengingatkan pentingnya bagi orangtua untuk meluangkan waktu bagi aktivitas tersebut. "Membersihkan rumah mungkin membutuhkan waktu sampai dua jam, tetapi melakukan eksperimen kecil bersama anak di rumah dapat memberikan dampak yang lebih dari dua jam tersebut bagi anak," kata Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, dalam acara Media Science Gathering bersama Einstein Science Project, yang berlangsung di Einstein Science Project, Jakarta Selatan, Kamis (4/8).

 

Jika kemudian anak ternyata menyukai kegiatan eksperimen dan ingin menjajal eksperimen sains yang lebih serius maka orangtua dapat pula mengikutsertakan ke kelas eksperiman. Vera mengatakan bahwa 1-2 kali dalam seminggu sudah tercukupi untuk anak. Vera menambahkan bahwa ada beberapa manfaat dari eksperimen sains, yaitu:

 

1. Mengembangkan rasa ingin tahu, pemikiran kritis dan kemauan belajar.

2. Memberi kesempatan eksplorasi secara aman.

3. Memberi kesempatan untuk belajar dengan cara eksplorasi dan ujicoba.

4. Belajar konsep urutan, sistematisasi, dan aturan.

5. Melatih keterampilan motorik dan perilaku/sikap belajar mulai dari konsentrasi, ketelitian, dan memahami instruksi.

6. Latihan mengelola emosi, bersabar, mengatasi frustasi, dan belajar tidak mudah menyerah.

 

Selain itu, Vera mengungkapkan bahwa kebosanan juga tentu dapat dirasakan oleh anak akan aktivitas mereka, orangtua harus mendengarkan terlebih dahulu penyebab timbulnya rasa bosan pada anak. "Cari dulu penyebabnya, karena bosan itu penyebabnya ada banyak hal. Apabila sudah tahu penyebabnya, setelah itu negosiasi dengan anak, apakah mau istirahat dulu atau bagaimana. Jadi, jangan buru-buru ketika anak sudah bosan terus aktivitas yang membuat bosan di-cut," pungkasnya. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik